Peristiwa Internasional

Australia Menuntut Pembebasan Penasihat Ekonomi Sean Turnell

Kamis, 25 Februari 2021 - 11:58 | 57.90k
Sean Turnell bersama Aung San Suu Kyi. (FOTO:SBS News)
Sean Turnell bersama Aung San Suu Kyi. (FOTO:SBS News)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Australia menuntut pembebasan segera Profesor Sean Turnell, satu-satunya orang asing yang ditahan setelah kudeta militer Myanmar pada 1 Februari 2021. Sean Turnell adalah penasihat ekonomi untuk Penasihat Negara Daw Aung San Suu Kyi.

Dilansir The Irrawaddy, keluarga Sean Turnell telah meminta pembebasannya dua minggu lalu dengan mengatakan keberadaannya tidak diketahui.

Kedutaan Besar Australia di Yangon, sempat melakukan panggilan Zoom dengan Turnell pada 11 Februari lalu. Tetapi setelah itu keluarganya tidak mendapatkan kabar apa-apa belum mendengar apa-apa.

"Meskipun demikian, fakta bahwa dia diperlakukan dengan baik, dan saya berharap dia bahkan sekarang diperlakukan dengan baik, memberi saya kenyamanan untuk melewati setiap hari dengan cara terbaik yang saya bisa,” kata Ha Vu, istrinya.

Keluarga menyewa pengacara U Than Zaw Aung untuk mewakili penasihat yang ditahan, namun pengacara itu mengatakan tidak memiliki informasi tentang lokasi Turnell atau tentang tuduhan apa pun yang mungkin dia hadapi.

Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan Canberra terus menekan otoritas Myanmar untuk akses konsuler reguler ke Profesor Sean Turnell dan tetap berhubungan dekat dengan keluarganya untuk menegakkan hak dan kesejahteraannya.

Selama konferensi video dengan wakil militer Myanmar, Wakil Jenderal Senior Soe Win, pada hari Senin Wakil Laksamana Angkatan Pertahanan Australia David Johnston mengulangi seruan untuk pembebasan Turnell.

Johnston juga mengungkapkan keprihatinan mendalam Australia atas situasi di Myanmar.  Menurut seorang perwakilan Canberra, Johnston menyatakan bahwa penggunaan kekuatan mematikan atau kekerasan terhadap pengunjuk rasa damai tidak dapat diterima.

Australia mendesak otoritas Myanmar untuk menahan diri dari kekerasan terhadap warga sipil, memulihkan demokrasi dan membebaskan semua pemimpin sipil. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES