Peristiwa Daerah

Siapa Kartonyono? Nama Perempatan di Ngawi yang Lambungkan Denny Caknan

Rabu, 24 Februari 2021 - 07:42 | 624.07k
Perempatan Kartonyono Ngawi mudah dikenali karena ada patung gading gajah. Nama perempatan ini melambungkan Denny Caknan setelah dijadikan lagu dan viral. (Foto: M. Miftakul/TIMES Indonesia)
Perempatan Kartonyono Ngawi mudah dikenali karena ada patung gading gajah. Nama perempatan ini melambungkan Denny Caknan setelah dijadikan lagu dan viral. (Foto: M. Miftakul/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, NGAWIKartonyono ning Ngawi medot janjiku..... Kalimat itu adalah  penggalan lirik lagu Kartonyono Medot Janji yang dinyanyikan Denny Caknan dan viral. Berkat lagu yang viral itu pula, pemuda Ngawi tersebut jadi bintang musik baru di tanah air.

Viralnya tembang Kartonyono Medot Janji yang dinyanyikan Denny Caknan itu, hingga sampai saat ini telah ditonton sebanyak 194 juta kali di akun Youtube miliknya.

Kartonyono adalah perempatan jalan di Ngawi kota, dekat alun-alun. Saat ini, di perempatan Kartonyono ada tetenger berupa patung gafing gajah.  Perempatan jalan itu, ke timur akses menuju Caruban dan Surabaya, ke selatan mengantarkan kita menuju Magetan atau Madiun sedangkan arah  barat  menuju Solo, dan utara ke Alun-alun Ngawi.

Kartonyono-Ngawi-2.jpg

Lalu, dari mana asal nama perempata ln Kartonyono? Menurut Pujiono (50), warga Kelurahan Margomulyo, Ngawi, Kartonyono diambil dari nama seorang tokoh setempat yang pernah menjabat sebagai Lurah Margomulyo sekitar tahun 1960-an."Mbah Kartonyono dulu itu lurah sini, Margomulyo," katanya kepada TIMES Indonesia, Rabu (24/2/2021).

Dulu, lanjut Pujiono, Kartonyono bukanlah perempatan. Saat itu jalan ke arah timur belum ada. Jika ingin ke arah timur (Caruban) harus melewati Alun-alun Ngawi melalui jembatan Dungus lama.

"Arah ke timur itu dulunya rumah Mbah Kartonyono, Lurah Margomulyo. Cerita sesepuh dulu, yang jadi jalan ke timur itu dulunya rumah Mbah Kartonyono. Rumahnya besar," tambahnya.

Seiring perkembangan pembangunan, rumah besar milik Mbah Kartonyono itu terpaksa digusur untuk dijadikan jalan ke timur. Baru sekitar tahun 1983, jalan ke arah timur bisa dilewati.

Sebelum viral karena menjadi judul lagu Denny Caknan, perempatan Kartonyono Ngawi sudah melekat  bagi pengguna jalan. Sebab jalan ini dulunya akses utama menuju Surabaya atau ke arah Solo sebelum dibangun ringroad selatan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES