Cek Fakta Fakta atau Hoaks

[CEK FAKTA] Menghirup Uap Air Panas Mencegah Covid-19

Rabu, 24 Februari 2021 - 07:25 | 267.96k
Sebuah informasi tentang terapi uap air panas untuk mencegah Covid-19 beredar secara berantai di media sosial WhatsApp. (Tangkapan layar TIMES Indonesia)
Sebuah informasi tentang terapi uap air panas untuk mencegah Covid-19 beredar secara berantai di media sosial WhatsApp. (Tangkapan layar TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Informasi tentang terapi uap air panas untuk mencegah Covid-19 beredar secara berantai di media sosial WhatsApp. Informasi itu menjelaskan tentang manfaat menghirup uap air untuk kesehatan. 

Informasi ini menjelaskan bahwa  menghirup uap air panas dapat membunuh virus di hidung dengan uap. Informasi ini juga mengimbau pembacanya untuk melakukan terapi ini selama seminggu, karena telah menurut dokter, Covid -19 dapat dibunuh dengan menghirup uap dari hidung dan mulut, menghilangkan virus Corona.

Berikut narasi lengkap pesan berantai yang beredar di media sosial WhatsApp:

Share…dari Ketua Satgas Covid Pak Dwiyono
Informasi tentang pencegahan Covid19:
Air panas yang Anda minum baik untuk tenggorokan Anda

Namun virus corona ini tersembunyi di balik sinus paranasal hidung Anda selama 3 hingga 4 hari.

Air panas yang kami minum tidak sampai di sana.
Setelah 4 hingga 5 hari, virus yang tersembunyi di balik sinus paranasal ini mencapai paru-paru Anda.

Kemudian Anda kesulitan bernapas.

Itulah mengapa sangat penting untuk menghirup uap air panas, yang mencapai bagian belakang sinus paranasal Anda.

Anda harus membunuh virus di hidung dengan uap.

Pada suhu 50 ° C, virus ini menjadi lumpuh, lumpuh.
Pada suhu 60 ° C virus ini menjadi sangat lemah sehingga sistem kekebalan manusia mana pun dapat melawannya.

Pada suhu 70 ° C virus ini mati total.

Inilah yang dilakukan steam.

Seluruh departemen kesehatan masyarakat mengetahui hal ini tetapi banyak yang ingin memanfaatkan pandemi ini sehingga mereka tidak membagikan informasi ini secara terbuka.

Orang yang tinggal di rumah harus melakukan menghirup uap panas sekali sehari.

Jika Anda pergi ke pasar atau keluar rumah untuk berbelanja, menghirup uap panas dua kali sehari.

Siapapun yang bertemu dengan beberapa orang atau pergi ke kantor harus menghirup uap panas uap 3 kali sehari.

Seminggu ber-uap :

Menurut dokter, Covid -19 dapat dibunuh dengan menghirup uap dari hidung dan mulut, menghilangkan virus Corona.

Jika semua orang memulai Kampanye Drive Uap selama seminggu, pandemi akan segera berakhir.
Jadi inilah sarannya:

Mulai prosesnya selama seminggu misalnya dari 9–16 Januari 2021, pagi dan sore, selama 5 menit saja, untuk menghirup uap.

Jika semua mengadopsi praktik ini selama seminggu, Covid-19 yang mematikan akan terhapus.

Praktik ini juga tidak memiliki efek samping.

Jadi tolong kirimkan pesan ini ke semua kerabat, teman dan tetangga kalian, agar kita semua bisa bersama-sama membunuh virus corona ini dan hidup serta berjalan dengan bebas di dunia indah ciptaan Tuhan ini.

Uap menggunakan Eucalyptus Oil atau Vicks lebih bagus lagi.

Berkah bagi semua yang akan menggunakan terapi ini dan membagikannya dengan orang lain!”

cek-fakta-uap-air-panas-2.jpgSumber: Tangkapan layar WhatsApp

CEK FAKTA 

Hasil penelusuran TIMES Indonesia, klaim tentang terapi uap air untuk menghilangkan virus Corona adalah tidak benar. Informasi tersebut tidak mencantumkan data atau pun fakta yang relevan. 

Menurut penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia, pesan berantai melalui WhatsApp mengatasnamakan Ketua Satgas Covid Dwiyono adalah salah. Karena, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 bernama Doni Monardo, bukan Dwiyono seperti yang disebutkan dalam pesan berantai itu. 

Merujuk data dari CNBC, Presiden Jokowi mengeluarkan Keputusan Presiden RI nomor 7/2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Keppres yang diterbitkan Jumat (13/3/2020) hari ini menetapkan pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

cek fakta uap air panas 3Sumber: Jokowi Tunjuk Doni Monardo Jadi Panglima Pemberantas Corona | CNBC Indonesia

Penelusuran lebih lanjut, tidak ditemukan pernyataan Doni Monardo yang menyatakan bahwa uap air panas dapat menghilangkan virus Covid-19.

Kemudian, tim Cek Fakta TIMES Indonesia melakukan penelusuran terhadap informasi bahwa menghirup uap panas dari hidung dan mulut dapat menghilangkan virus Covid-19. Penambahan eucalyptus oil pada uap panas dapat memberikan hasil yang lebih baik, mengarah pada pernyataan Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Eka Ginanjar. Eka menyampaikan, menghirup uap air panas tidak dapat menghilangkan virus Covid-19. Ia juga menyatakan, belum ada penelitian kesehatan yang secara resmi membuktikan virus Covid-19 dapat hilang dengan menghirup uap air panas.

cek fakta uap air panas 4Sumber: Dokter Internis: Hirup Uap Air Panas Mustahil Bunuh Virus Corona | Tempo

Artikel cek fakta AFP yang berisi verifikasi atas klaim bahwa uap air panas bisa membunuh virus Corona Covid-19 pun memaparkan hal serupa. Para ahli yang diwawancarai AFP mengatakan bahwa hal itu tidak akan bisa mengobati infeksi virus, dan malah bisa berbahaya.

"Saat ini, satu-satunya cara untuk 'membunuh' sebuah virus adalah dengan pembersih anti-mikrobial, yang seharusnya tidak pernah terhirup atau terpapar ke dalam tubuh dengan cara apa pun," ujar Jason McKnight, asisten profesor klinis dari Departemen Perawatan Primer dan Kesehatan Populasi Texas A&M University.

"Secara umum, seseorang mungkin mendapati bahwa menghirup uap air panas ketika menderita beberapa penyakit pernapasan dapat membantu mengatasi gejala-gejala yang mereka alami, seperti batuk dan hidung tersumbat. Namun, ini hanya menghilangkan gejala ringan dan bukan menyembuhkan infeksi virus apa pun," kata McKnight.

cek fakta uap air panas 5Sumber: Inhaling steam will not treat or cure novel coronavirus infection | AFP

Tim juga melanjutkan penelusuran terkait eucalyptus oil atau minyak kayu putih dapat menghilangkan virus Covid-19. Dalam penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, mengarah pada pernyataan Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr dr Inggrid Tania MSi, menyatakan bahwa eucalyptus memang memiliki sejumlah zat aktif yang bersifat anti bakteri, anti virus, dan anti jamur, namun bukan berarti virus Covid-19 dapat hilang dengan eucalyptus.

“Memang pernah ada penelitian eucalyptus efektif untuk membunuh virus betacorona, tetapi bukan virusnya Covid-19, SARS-CoV-2,” kata dr Inggrid yang dikutip dari Kompas.com.

cek fakta uap air panas 6Sumber: Eucalyptus Jadi Antivirus Corona, Benarkah Bisa Bunuh Virus Covid-19? | Kompas

Pernyataan tersebut juga didukung oleh peneliti sekaligus dosen Fakultas Kehutanan UGM, Rini Pujiarti, Ph.D. Melalui laman resmi Universitas Gadjah Mada, ia mengungkapkan bahwa klaim eucalyptus dapat menghilangkan virus Covid-19 tidak bisa sepenuhnya dipercaya karena belum ada pembuktian klinis untuk validasinya sebagai obat Covid-19. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.

cek fakta uap air panas 7Sumber: Eucalyptus Belum Terbukti Bisa Bunuh Virus Corona | Universitas Gadjah Mada

Menurut data TIMES Indonesia, hasil pengujian eucalyptus terhadap virus influenza, virus Beta dan gamma corona yang menunjukkan kemampuan membunuh virus sebesar 80-100 persen. Kepala Balitbangtan Fajry Jufri mengatakan, penemuan tersebut disimpulkan melalui uji molecular docking dan uji in vitro di Laboratorium Balitbangtan. Ia menjelaskan laboratorium tempat penelitian eucalyptus telah mengantongi sertifikat level keselamatan biologi atau biosavety level 3 (BSL 3) milik Balai Besar Penelitian Veteriner. Virologi Kementan pun sudah melakukan penelitan sejak 10 tahun lalu dan tak asing dalam menguji golongan virus corona seperti influenza, beta corona dan gamma corona.

"Setelah kita uji ternyata Eucalyptus sp. yang kita uji bisa membunuh 80-100 persen virus mulai dari avian influenza hingga virus corona. Setelah hasilnya kita lihat bagus, kita lanjutkan ke penggunaan nanoteknologi agar kualitas hasil produknya lebih bagus,” bebernya. 

Dalam berbagai studi dikatakan, obat ini hanya cukup 5-15 menit diinhalasi akan efektif bekerja sampai ke alveolus. Artinya dengan konsentrasi 1 persen saja sudah cukup membunuh virus 80-100 persen. Bahan aktif utamanya, terdapat pada cineol-1,8 yang memiliki manfaat sebagai antimikroba dan antivirus melalui mekanisme M pro. M pro adalah main protease (3CLPro) dari virus corona yang menjadi target potensial dalam penghambatan replikasi virus corona. 

Penelitian menunjukkan Eucalyptol ini berpotensi mengikat protein Mpro sehingga menghambat replikasi virus. Manfaat tersebut dapat terjadi karena 1,8 cineol dari eucalyptus disebut eucalyptol dapat berinteraksi dengan transient receptor potential ion chanel yang terletak di saluran pernapasan.

cek fakta uap air panas 8Sumber: Kementan RI Sebut Antivirus Berbasis Eucalyptus Bisa Bunuh 80 Persen Virus | TIMES Indonesia

Penelusuran terkati informasi ini juga telah dilakukan oleh Mafindo, dalam turnbackhoax, Kompas, dan Tempo. Dalam penelusurannya, tim cek Fakta juga menemukan bahwa informasi tersebut merupakan informasi hoaks.

cek fakta uap air panas 9Sumber: [SALAH] Pernyataan Ketua Satgas Covid terkait Hirup Uap Air Panas Membunuh Virus Corona | Turnbackhoax

cek fakta uap air panas 10Sumber: [KLARIFIKASI] Minyak Kayu Putih Dapat Membunuh Covid-19 | Kompas

cek fakta uap air panas 11Sumber: [Fakta atau Hoaks] Benarkah Menghirup Uap Air Panas Bisa Membunuh Virus Corona Covid-19?| | Tempo

KESIMPULAN

Menurut hasil penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, informasi tentang terapi uap air panas untuk mencegah Covid-19 termasuk informasi hoaks. Informasi tersebut tidak mencantumkan sumber resmi, dan belum ada data resmi ataupun riset terkait informasi ini.

Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, informasi tentang tentang terapi uap air panas untuk mencegah Covid-19 masuk dalam kategori misleading content (konten menyesatkan). Misleading Content terjadi akibat sebuah konten dibentuk secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.

----

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

Fakta atau hoaks?
Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini.

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES