Peristiwa Daerah

Putus Kontak, TKI Asal Indramayu Tertahan dari Arab Saudi Selama 12 Tahun

Selasa, 23 Februari 2021 - 20:20 | 52.67k
Casmi, TKI yang tertahan majikannya di Arab Saudi. (Foto: Dokumentasi keluarga Casmi)
Casmi, TKI yang tertahan majikannya di Arab Saudi. (Foto: Dokumentasi keluarga Casmi)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Indramayu, Casmi (56) dilaporkan sudah 12 tahun tidak bisa pulang ke tanah air, lantaran tertahan oleh majikannya saat bekerja di Arab Saudi.

Casmi yang merupakan warga Blok Sukajaya Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu ini bahkan hilang kontak dengan keluarga sejak dua tahun lalu, karena sang majikan selalu menahannya ketika hendak pulang.

Casmi 2

Menurut penuturan adik kandung Casmi, Tarinih (46), awalnya sang kakak direkrut oleh sponsor bernama Sadi pada 2009 lalu. Kemudian setelah satu bulan lamanya mengikuti proses sebagai calon Pekerja Migran Indonesia (PMI), Casmi diberangkatkan ke Arab Saudi oleh PT. Tritama Mega Abadi pada September 2009.

Tiba di Arab Saudi, lanjut Tarinih, Casmi tidak langsung memberikan kabar kepada keluarga. Namun, setelah dua bulan bekerja, sang kakak baru bisa mengabarkan ke keluarganya. Diketahui Casmi bekerja pada majikan laki-laki bernama Halid Al Samari serta majikan perempuannya bernama Siza yang tinggal di daerah Hail Baqaa, Arab Saudi.

"Di tahun pertama kakak saya bekerja awalnya baik-baik saja tidak ada permasalahan, komunikasi pun berjalan dengan baik bahkan sempat kirim uang ke orang tua," jelasnya, Selasa (23/2/2021).

Memasuki tahun kedua, Casmi dipindah kerjakan pada majikan kedua bernama Hamud serta istrinya bernama Faridah yang masih saudara dari majikan pertama. Tarinih mengakui saat bekerja di majikannya yang kedua inilah Casmi menunjukkan tanda-tanda kurang baik, seperti jarang komunikasi.

"Mulai jarang telepon. Satu tahun hanya bisa cuma 2 kali, terakhir telepon sekitar akhir tahun 2018 hingga sampai saat ini putus kontak," paparnya.

Pihak keluarga pun berupaya meminta pertolongan agar Casmi bisa pulang, seperti mengadukan ke Pemerintah Desa, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, serta Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Bandung. Namun sudah hampir 2 tahun belum juga ada tindaklanjutnya.

Dan kali ini, pihak keluarga menyampaikan aduan ke Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Indramayu, supaya bisa membantu menemukan dan memulangkan Casmi ke kampung halamannya di Indramayu.

"Keluarga berharap upaya kali ini ada titik terangnya dan semoga saja beliau bisa ditemukan dan dipulangkan oleh Pemerintah Indonesia," harapnya.

Sementara menurut Tim Advokasi SBMI Indramayu, Dasiwan, pihaknya akan terlebih dahulu mempelajari aduan dari pihak keluarga Casmi. Setelah itu, ditindaklajuti dengan membuat surat ke Direktorat PWNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

"SBMI akan mempelajari terlebih dahulu aduan dari pihak keluarga," tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES