Politik

Sejarah Partai Demokrat Tidak Bisa Dilepaskan dari Sosok SBY

Selasa, 23 Februari 2021 - 16:16 | 51.94k
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kholik Idris SE SH MSi. (FOTO : Fraksi Partai Demokrat Jateng  for TIMES Indonesia)
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kholik Idris SE SH MSi. (FOTO : Fraksi Partai Demokrat Jateng for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Adanya tudingan segelintir orang, bahwa pendiri Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadikan partai sebagai partai keluarga, menjadi isu usang yang berulang-ulang dimunculkan demi merusak citranya di mata publik.

Tuduhan usang itu, kini kembali dimunculkan oleh orang-orang yang terdeteksi berusaha mendongkel kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan cara-cara inkonstitusional.

Hal tersebut disampaikan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kholik Idris SE SH MSi kepada TIMES Indonesia melakui keterangan tertulisnya, Rabu (23/2/2021).

Upaya demikian, kata Kholik Indris, hanya menjadi dalih yang 'menyesatkan' karena berdasarkan fakta sejarah yang tidak bisa dipungkiri siapapun, bahwa sampai kapan pun Partai Demokrat tidak bisa dipisahkan dengan sosok SBY.

"SBY adalah sosok pendiri, pembina dan ikon paling sentral yang secara langsung memiliki peran terbesar dalam membesarkan Partai Demokrat sehingga tetap bisa eksis sampai sekarang," jelas Kholik.

Karena ketokohan SBY, papar Kholik, Partai Demokrat masih tetap kuat, eksis dan diperhitungkan dalam kancah perpolitikan nasional hingga saat ini.

Dalam konteks inilah, ia menegaskan bahwa seluruh kader Partai Demokrat di pusat hingga di daerah-daerah merasa sangat menghargai serta berutang budi atas jasa besar yang telah ditanamkan SBY dalam mendirikan dan membesarkan Partai Demokrat.

Tanpa peran SBY, Partai Demokrat diprediksi sangat sulit bisa eksis bertahan hingga sekarang. Karena itu Partai Demokrat identik dengan SBY, sehingga tidak bisa dipisahkan sampai kapanpun juga.

SBY, di samping sebagai tokoh sentral Demokrat, keberadaannya adalah sebagai negarawan dan tokoh bangsa, yang terpilih dalam Pilpres langsung pertama kali yang digelar di Republik ini sebagai Presiden RI selama dua periode.

Hal ini membuktikan bahwa SBY sangat dicintai oleh mayoritas rakyat Indonesia. Posisi SBY itulah yang membuat Partai Demokrat menjadi sangat diuntungkan sehingga pernah tampil menjadi pemenang Pemilu pada 2009.

"Inilah istimewanya SBY, terutama di hadapan seluruh kader Partai Demokrat," Kholik Idris menegaskan.

Ditegaskan pula, adanya upaya memisahkan SBY dengan Partai Demokrat, patut dicurigai dan diwaspadai sekaligus ditolak bersama karena dapat berimplikasi bagi melemahnya kekuatan politik di masa depan.

Tanpa SBY, maka Partai Demokrat menjadi sangat mudah dilemahkan dan dipecah belah oleh kekuatan eksternal. SBY adalah bapak, sesepuh, pengayom, perekat dan pemersatu seluruh kader Partai Demokrat.

Jika SBY bisa dipisahkan dengan Partai Demokrat, maka kekuatan politik ini akan sangat mudah dipecahbelah, dikerdilkan dan dihancurkan sehingga tidak akan memiliki pengaruh dan kekuatan signifikan dalam konteks perpolitikan nasional di masa depan.

Menurut Kholik Idris, upaya memisahkan SBY dan Demokrat adalah skenario sistematis agar lebih mudah melemahkan dan memecah belah partai. Sehingga harus diwaspadai dan dilawan bersama.

Karena itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kholik Idris menggaris bawahi, bersatunya SBY dan Demokrat harus terus dijaga dan dipertahankan bersama. 

Sebab sosok SBY itulah yang membuat kekuatan politik Partai Demokrat ini terus solid, disegani, kuat dan diperhitungkan dalam konteks perpolitikan nasional saat ini maupun di masa depan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES