Indonesia Positif

Pusat Kajian Eksperimen STIE Perbanas Surabaya Giat Gelar Webinar Series

Selasa, 23 Februari 2021 - 14:46 | 105.53k
Narasumber, Ertambang Nahartyo, Ph.D., memaparkan materi tentang penelitian eksperimen dalam mengisi kegiatan Dies Natalis ke-51 STIE Perbanas Surabaya, Selasa, (16/2). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Narasumber, Ertambang Nahartyo, Ph.D., memaparkan materi tentang penelitian eksperimen dalam mengisi kegiatan Dies Natalis ke-51 STIE Perbanas Surabaya, Selasa, (16/2). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Berkontribusi dalam menghasilkan ilmu pengetahuan bermanfaat senantiasa ditelurkan oleh STIE Perbanas Surabaya. Pihaknya rutin menggelar Webinar Series dengan beragam topik. Salah satunya dari Pusat Kajian Eksperimen (PKE) STIE Perbanas Surabaya. Meski masih terhitung baru beberapa bulan dibentuk, pusat kajian ini sudah enam kali menyelenggarakan webinar nasional.

Ketua STIE Perbanas Surabaya, Dr. Yudi Sutarso, S.E., M.Si., mengatakan secara institusional pihaknya memfokuskan mendirikan pusat studi. "Terkait pusat kajian, Pusat Kajian Eksperimen ini baru tahun 2020 di-instal di STIE Perbanas Surabaya. Dan, hal ini merupakan aktivitas dosen-dosen muda dari program studi Sarjana Akuntansi," ungkapnya.

Lanjutnya, ageda kegiatan PKE adalah coaching, riset-riset eksperimental, dan menghasilkan artikel, serta buku. Seperti yang terakhir dilaksanakan Webinar Series bertajuk "Current Experimental Research in Economics and Business" Selasa (16/2/2021). Acara yang berlangsung secara Zoom itu menghadirkan narasumber Ertambang Nahartyo, Ph.D. dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Sementara itu, Ertambang Nahartyo, Ph.D, selaku narasumer mengatakan penelitian berlatar belakang ekonomika atau bisnis harus punya tendangan. Efek maupun impact utamanya adalah kontribusi ekonomi. Jika bidang ilmunya ekonomi maka paper maupun karya ilmiahnya harus punya economic consequences. "Ilmu ekonomi sendiri berbicara soal pemilihan. Jadi, ini tentang ilmu memilih, making choices atau making decision.  Kenapa harus memilih karena adanya scarcity (kelangkaan)," tuturnya saat mengawali materi.

STIE Perbanas

Berbicara tentang riset bidang bisnis dan ekonomi, dirinya menegaskan secara tradisional sudah ratusan puluhan tahun selalu bersifat institusional. Maksudnya, objek penelitiannya adalah lembaga, meliputi negara, pemerintahan, bank, hingga organisasi. "Dan kajiannya tentang kebijakan-kebijakan institusional," jelasnya. 

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan riset bidang bisnis dan ekonomika bersifat data arsip atau disebut dengan istilah archival data. Sumber data penelitian bisa diambilkan dari publikasi, Badan Pusat Statistik, Pasar Modal, Cloud, dan Compustat. "Bukti yang diperoleh adalah bukti empiris. Jadi, yang dipentingkan adalah Empirical Affident," tambahnya.

Mengingat sifat penelitian institusional, menurutnya variabel yang dimiliki hingga jutaan. Semua variabel itu memengaruhi dan sangat kompleks. Artinya dibutuhkan analisa yang mendalam terkait hubungan sebab-akibat. Jadi, data empiris yang baik adalah yang alamiah. Hal itu berasal dari manusia. "Secara individu, perilaku kita adalah data. Perilaku kita layak untuk diteliti," tegasnya.

Perlu diketahui, perilaku seseorang memang bisa diprediksi namun sulit dipahami. Kondisi tersebut bisa menjadi hal pokok untuk diteliti (human behaviority) sehingga muncul adanya behavior research. "Behavior Research bisa didekati berbagi metoda, tapi kalau memang yang mau dikedepan itu hubungan sebab akibat, maka eksperimen adalah jawabannya," jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES