Kopi TIMES

Ngopi Pagi: Keberkahan

Selasa, 23 Februari 2021 - 07:08 | 36.36k
Noor Shodiq Askandar.
Noor Shodiq Askandar.

TIMESINDONESIA, MALANG – Setiap orang dalam pasti berharap hidupnya menjadi lebih berkah sahabat ngopi pagi. Meski sedikit tapi serasa sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Bisa untuk dipakai dan dinikmati sendiri, bisa juga untuk diberikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan. Harta bukan lagi menjadikan pemikiran hanya terfokus pada diri sendiri, akan tetapi bagaimana melalui harta tersebut bisa menjadi bermanfaat bagi lainnya.

Memang kalau bicara cukup, nafsu kita akan selalu berusaha untuk membuat kita merasa tidak cukup. Selalu ada yang terasa kurang. Kenapa demikian ? karena seringkali kita melihatnya ke atas dan kesamping. Jabatan sama, tetapi yang lain bisa beli mobil merk tertentu, kenapa kita tidak. Orang lain dalam posisi sama, bisa  beli mobil, kenapa kita tidak. Begitulah cara nafsu menggoda kita. Begitu beratnya memerangi hawa nafsu, sampai ada yang menyampaikan bahwa perang yang paling berat adalah bagaimana memerangi hawa nafsu. Bukan perang lainnya dalam menghadapi musuh yang nyata.

Berbeda jika kita mau melihat ke bawah. Ternyata nasib kita masih lebih baik dari banyak orang lainnya. Saat kita jadi karyawan, lihatlah orang yang mencari dan belum bekerja. Saat kita jadi pimpinan, ingatlah saat kita menjadi bawahan yang harus lebih banyak nurut atas perintah dan keputusan pimpinan. Ingat juga saat kita dapat makanan yang enak,  masih banyak orang yang kekurangan makan. Bahkan bisa jadi ada yang tidak bisa makan sekali saja dalam sehari. Rasa syukurpun akan muncul jika melihat dengan cara dan sudut pandang tersebut, karena sebetulnya yang kita terima sudah melebihi ekspektasi kita. Allah swt seringkali memberikan sesuatu, lebih banyak dan lebih baik dari yang kita harapkan. Kalaupun tidak lebih baik, pasti ada rahasia dibaliknya yang ummat manusia belum mengetahuinya.

Beberapa ulama mengajarkan atas apa yang kita terima dengan lapang hati dan penuh keihlasan (qonaah). Apa yang kita terima, harus diyakini sebagai keputusan Allah swt yang terbaik dan oleh karenanya harus dimanfaatkan sebaik baiknya. Jika perlu dengan meningkatkan nilai tambah, agar kemanfaatannya lebih meningkat. Dengan sarana harta yang ada, akan dapat menghasilkan sesuatu yang lebih bagi masyarakat banyak.

Kedua, meningkatkan keberkahan atas harta dengan berbagi agar mampu menebar manfaat bagi orang lain yang lebih membutuhkan. Insyaallah tidak akan ada yang menjadi melarat karena sedekah atau berbagi. Dengan berbagi, justru akan semakin meningkatkan keberkahan atas harta.

Harta yang berkah itu meski sedikit, akan tetapi manfaatnya terasa lebih banyak. Sepertinya tidak cukup, akan tetapi ketika digunakan ternyata tidak kurang. Bagaimana dengan sahabat ngopi pagi ?

*)Oleh: Noor Shodiq Askandar, Ketua PW LP Ma'arif NU Jatim dan Wakil Rektor Unisma Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES