Entertainment

Monohero Kampanyekan Masalah Lingkungan Lewat Video Klip 'Udara'

Selasa, 23 Februari 2021 - 11:38 | 44.75k
Monohero saat melakukan screening pemutaran perdana video klip 'Udara' beberapa waktu lalu di Mao Coffee, Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Monohero saat melakukan screening pemutaran perdana video klip 'Udara' beberapa waktu lalu di Mao Coffee, Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Trio Psychedelic Ambience yang tergabung dalam grup yang bernama Monohero meluncurkan sebuah karya terbaru, yakni video klip 'Udara'. Lagu Udara tersebut juga masuk dalam album Monohero yang bertajuk 'Awake'. Album tersebut telah dirilis sejak tahun 2020 lalu.

Personel Monohero, yakni Wafy mengatakan, bahwa proses pembentukan konsep dan pematangannya butuh waktu sekitar satu bulan sebelum mulai produksi.

"Kalau untuk produksi video klip Udara ini kita cuma butuh waktu satu hari saja full. Itu karena kita memang mau menekan budget juga dan syukurnya dengan waktu yang singkat itu kita bisa berhasil menyelesaikan produksi video klip ini," ujar Wafy, Selasa (23/02/2021).

Wafy menjelaskan, makna dari video klip Udara tersebut yang berkonsep sama seperti judul lagunya yakni mengutarakan bagaimana Oksigen sebagai penyambung hidup kita melalui udara bisa dimaknai dengan baik.

"Seperti scene meniup balon sampai memasukan kepala ke akuarium. Itu dimaknai bagaimana kita berjuang mendapatkan udara sehat untuk hidup dan bagaimana kita bisa menghargai sampai menikmati udara itu sendiri," ungkapnya.

Lebih dalam lagi, ada adegan yang dimana sang vokalis sebagai pemeran utama dalam video klip tersebut terlihat memakan tumbuhan hingga menghancurkan melalui alat blender.

"Itu sebenarnya satir, karena maksud kita kan alam dan tumbuhan itu menjadi satu kesatuan. Tumbuhan lah yang menghasilkan udara yang kita hirup setiap harinya. Jika mereka rusak/hancur bagaimana kita bisa menikmati udara dan menghirupnya? Jadi yang dimaksud memang bagaimana selama ini manusia seenaknya menghancurkan tumbuhan yang dimana itu adalah sumber kehidupan kita," jelasnya.

Sementara itu, Arie Omen sebagai peramu lirik dari video klip Udara tersebut menyebutkan dalam lagu Udara tersebut dirinya memilih Bahasa Jawa sebagai lirik utamanya.

"Kalau untuk lirik kita awalnya sudah mencoba dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Tapi terlihat gak cocok dan akhirnya kita gunakan Bahasa Jawa yang cocok, ya akhirnya pakai bahasa itu," tuturnya.

Lirik dalam Bahasa Jawa sebenarnya juga sudah dituangkan oleh Arie Omen dalam lagu 'Lonely' dan 'Tulak Bala' yang ada dalam album 'Awake' tersebut.

Terakhir, Alfian yang juga sebagai penanggungjawab dari visual Monohero mengucapkan banyak terima kasih pada para kolektif yang telah membantu dalam produksi video klip 'Udara' yang hanya memakan waktu satu hari.

"Kita membuat video klip ini secara kolektif. Kita mengucapkan juga banyak terima kasih pada beberapa kawan yang telah membantu kita dalam merampungkan video klip ini, sehingga bisa dinikmati dan alhamdulilah memukau banyak penikmat lagu-lagu Monohero," ucapnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES