Peristiwa Internasional

Joe Biden Mengheningkan Cipta Bagi 500 Ribu Warga AS yang Meninggal karena Covid-19

Selasa, 23 Februari 2021 - 11:31 | 36.89k
Presiden AS Joe Biden, istrinya Jill Biden, Wakil Presiden AS Kamala Harris dan Second Gentleman, Doug Emhoff mengheningkan cipta atas kematian 500.000 kematian warganya akibat Covid-19 di Gedung Putih, Washington. (Reuters)
Presiden AS Joe Biden, istrinya Jill Biden, Wakil Presiden AS Kamala Harris dan Second Gentleman, Doug Emhoff mengheningkan cipta atas kematian 500.000 kematian warganya akibat Covid-19 di Gedung Putih, Washington. (Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memimpin acara berkabung dari Gedung Putih untuk lebih dari 500.000 warganya yang telah meninggal dunia akibat Covid-19.

Didampingi ibu negara, Jill Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris beserta suaminya, Doug Emhoff, mengajak kepada seluruh rakyat Amerika Serikat untuk mengheningkan cipta bagi para korban Covid-19 di negara itu. Sebuah band marinir mengiringi membawakan "Amazing Grace"

Dilansir The Independent, Biden mengajak untuk mengesampingkan perbedaan politik dan mengajak memerangi pandemi bersama. "Kita harus menahan diri untuk tidak mati rasa terhadap kesedihan," katanya.

"Itu sudah memakan banyak nyawa. Bukan Demokrat dan Republik yang sekarat karena virus, melainkan sesama Amerika kita, tetangga kita, teman kita, ibu kita, ayah kita, putra kita, putri kita ... Kita harus berjuang bersama ini, sebagai satu bangsa," katanya lagi.

Negara ini melampaui 500.000 nyawa yang hilang akibat pandemi Covid-19, hampir setahun setelah kematian pertama yang dikonfirmasi di AS.

Seperlima dari kematian itu terjadi dalam lima minggu terakhir, ketika AS keluar dari dua bulan paling mematikan pandemi pada bulan Desember dan Januari.

Dalam pidatonya, presiden Biden mengatakan "sakit hati" untuk bangsa seperti yang dia janjikan, melalui ingatan, kasih sayang dan komitmen bersama untuk memerangi krisis kesehatan masyarakat. " kita akan melalui ini," katanya lagi.

pendingin.jpgDeretan unit pendingin yang digunakan sebagai kamar jenazah darurat di New York City.(FOTO: Reuters)

"Saat kami mengakui skala kematian massal di Amerika, kami mengingat setiap orang, dan kehidupan yang mereka jalani," kata presiden dalam sambutan singkat sebelum upacara.

"Mereka adalah orang-orang yang kami kenal, mereka adalah orang-orang yang kami rasa seperti kami kenal,” katanya. "Kami sering mendengar orang-orang digambarkan sebagai orang Amerika biasa. Orang-orang yang hilang adalah luar biasa. Mereka menjangkau beberapa generasi, lahir di Amerika, berimigrasi ke Amerika. Tapi begitu saja, begitu banyak dari mereka yang mengambil napas terakhir sendirian di Amerika," tambahnya.

"Sebagai sebuah bangsa, kami tidak dapat menerima nasib yang begitu kejam."

Dalam sambutannya, presiden - yang tragedi, trauma, dan kehilangan pribadinya telah membentuk karier dan politiknya - berbicara kepada keluarga dan teman-teman korban, memberi tahu mereka bahwa dia tahu perasaan “lubang hitam di dada Anda, Anda merasa seperti Anda sedang tersedot ke dalamnya - penyesalan orang yang selamat, kemarahan, pertanyaan tentang iman dan jiwa Anda ”.

Dia juga menyesali hilangnya ritual bagi mereka yang berkabung untuk mengatasi atau menghormati orang yang mereka cintai karena pembatasan selama pandemi.

"Suatu hari akan datang ketika ingatan tentang seseorang yang hilang akan membawa senyuman di bibirmu sebelum air mata berlinang,” katanya sebelum bersandar pada mimbar. 

"Doa saya untuk Anda adalah hari itu akan datang lebih cepat daripada nanti, dan saat itulah anda akan tahu bahwa anda akan baik-baik saja. Anda akan baik-baik saja. Bagi saya jalan melalui kesedihan dan kesedihan adalah menemukan tujuan," ujarnya.

Joe Biden dan Kamala Harris kemudian  berbagi momen keheningan dan upacara penyalaan lilin untuk nyawa yang hilang karena Covid-19

Dalam kesempatan itu Presiden Amerika Serikat, Joe Biden juga ia mendesak orang Amerika untuk terus mengikuti pedoman jarak sosial, memakai masker, dan mendapatkan vaksinasi saat tiba gilirannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES