Peristiwa Daerah

Laporan Orang Depresi di Kota Probolinggo Meningkat Selama Pandemi

Selasa, 23 Februari 2021 - 10:13 | 45.36k
 Satpol PP amankan orang gila di Kelurahan Jati. (FOTO: Ariston for TIMES Indonesia)
Satpol PP amankan orang gila di Kelurahan Jati. (FOTO: Ariston for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pandemi covid-19, tak hanya berdampak pada sektor perekonomian dan Kesehatan global saja. Di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Dinas Satpol PP menerima lebih banyak laporan orang depresi. Umumnya, disertai dengan aksi mengamuk dan merusak benda di sekitarnya.

Disampaikan Kepala Dinas Satpol PP, Agus Effendy, dua pekan terakhir, pihaknya menerima sedikitnya enam laporan orang depresi dan mengamuk. Padahal sebelumnya, hampir dua pekan sekali baru ada laporan seperti itu.

Agus-Effendy.jpgKepala Dinas Satpol PP, Agus Effendy. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)

“Itupun disebabkan oleh orang dengan gangguan kejiwaan (atau orang gila), yang sudah lama ada,” katanya, Selasa (23/2/2021).

Sedangkan saat ini, selama pandemi covid19 berlangsung, laporan yang masuk adalah orang depresi. Yang mengamuk di sekitar tempat tinggal mereka. Agus bilang, rata-rata warga tidak tahu harus bagaimana menangani orang depresi yang mengamuk. Terlebih yang mengamuk itu kerabatnya sendiri.

“Sehingga minta bantuan kami untuk menanganinya,” imbuh mantan Kadisbudpar ini.

Usai menangani orang depresi atau orang dengan gangguan kejiwaan, Satpol PP melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak. Mulai dari Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan setempat.

Jika ada keluarganya, maka penanganan selanjutnya dikomunikasikan dengan keluarga. Apabila tidak ada, biasanya langsung dikirim ke rumah sakit jiwa Lawang, Malang. Atau ke Shelter Dinsos di Mojokerto.

Agus menyebut, naiknya laporan orang depresi mengamuk atau orang dengan gangguan kejiwaan itu, salah satunya dipicu pandemi covid19. Dimana banyak terjadi pemutusan hubungan kerja, atau himpitan ekonomi.

Seperti yang diungkapkan Prasetyo, warga Tisnonegaran, Kanigaran Kota Probolinggo, yang mengatakan salah satu keluarganya juga ada yang mengalami depresi. Kondisi ini terjadi pascadiputus hubungan kerja oleh pabrik kayu tempatnya bekerja sebelumnya. “Tetapi tidak sampai mengamuk. Masih bisa ditangani oleh keluarga. Memang jamannya sedang sulit mas,” katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES