Pendidikan UIN Malang

Prof Roibin Paparkan Peristiwa Isra Mi'raj dan Perintah Shalat

Senin, 22 Februari 2021 - 22:16 | 45.47k
Prof. Dr. H. Roibin, MHI, Guru Besar pertama Prodi Ilmu Al-Qur an dan Tafsir Fakultas Syariah Universitas Maliki Malang. (Foto: Roibin for TIMES Indonesia)
Prof. Dr. H. Roibin, MHI, Guru Besar pertama Prodi Ilmu Al-Qur an dan Tafsir Fakultas Syariah Universitas Maliki Malang. (Foto: Roibin for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Guru Besar pertama di Program Studi (Prodi) Ilmu Al-Qur an dan Tafsir (IAT) Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang), Prof. Dr. H. Roibin, MHI mengatakan terdapat peristiwa penting di isra mi'raj yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW yaitu ajaran shalat lima waktu dalam sehari semalam.

"Ajaran shalat adalah salah satu amal hamba yang pertama dihisab oleh Allah di hari perhitungan nanti," ujar Prof. Dr. H. Roibin, MHI kepada TIMES Indonesia, Senin (22/2/2021).

Prof Roibin 2

Guru Besar pertama Prodi Ilmu Al-Qur an dan Tafsir ini menuturkan, apabila shalatnya seorang hamba sudah baik, maka ia telah memperoleh keselamatan dan keberuntungan. Dan sebaliknya, apabila sholatnya rusak, lalai kepada Allah, maka hamba tersebut celaka dan merugi. Namun apabila terdapat kurang kesempurnaan dalam shalat fardu, dapat disempurnakan dengan shalat-shalat sunat, karena dapat menyempurnakannya.

"Mengapa ajaran shalat ini penting? Sebab makna sebagian taqwa adalah ingat kepada Allah dan setiap taqwa selalu dimulai dengan ingat kepada Allah, atau dalam bahasa agama disebut dzikrullah," ujarnya.

INFORMASI SEPUTAR UIN MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id

Pria yang pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Syariah (2013-2017) ini menjelaskan, dalam Surat Toha ayat 14 Allah berfirman yang artinya "tegakkanlah sholat untuk berdzikir atau mengingat aku". Juga dalam Surat al-Angkabut ayat 45 Allah berfirman yang artinya "sesungguhnya sholat itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar dan sungguh berdzikir kepada Allah adalah sangat agung atau sangat dahsyat efeknya".

Ia juga menjelaskan, orang yang shalat, dengan catatan mengingat Allah (khusyuk) niscaya memiliki kekuatan untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar. Dengan kata lain, shalat yang ingat pada Allah (khusyuk) dapat menciptakan ketentraman, kedamaian sosial, lantaran perilaku keji dan mungkar sedemikian rupa telah dapat dihentikan dan diminimalisir. Jika shalat belum mampu menciptakan ketentraman dan kedamaian sosial, berarti dalam sholat belum khusyuk atau belum ingat kepada Allah (waladzikrullahi akbar).

Dan dzikir kepada Allah merupakan inti dari ajaran shalat karena merupakan inti pengalaman spiritual yang sangat fundamental. Pengalaman internal qolbiyah, ruhiyah, nafsiyah yang akan dapat merasakan kedekatannya kepada Allah. Hal itu relevan dalam surat ar-ra'du 28 yang artinya "ingatlah bahwa hanya dengan berdzikir kepada Allah, hati akan menjadi tentram, tenang, dan damai".

"Semua gerakan maupun bacaan dalam sholat adalah mengisyaratkan komunikasi spiritual kita kepada Allah," sambungnya.

INFORMASI SEPUTAR UIN MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id

Ia menuturkan, shalat membangun adanya koneksitas jiwa, ruh, dan hati manusia kepada Allah. Misal dalam bacaan tahiyat, mengucapkan bacaan salam dan shalawat yang baik untuk manusia persembahkan kepada Allah dan dibaca setiap tahiyat dalam shalat.

Selain itu juga salam yang sama dihaturkan kepada Nabi, hamba Allah yang sholeh. Hal itu merupakan sebagai bentuk hubungan yang intim dan akrab, dalam bahasa arabnya dikenal dengan "aqrobu" hubungan yang sangat dekat.

Ia juga menuturkan, Allah sendiri telah membuat kaidah bahwa siapa yang mendapatkan salam kehormatan dari suatu bentuk salam kehormatan, maka wajib membalasnya dengan balasan yang  terbaik atau setidaknya seimbang, sesungguhnya Allah akan memperhitungkan segala sesuatunya (QS. An-nisa' ayat 86).

Dan manusia yang ingat kepada Allah adalah inti dalam sholat karena pasti memiliki ketangguhan, power, dan percaya diri, karena merasa dirinya dilindungi oleh Allah. Dengan demikian sholat yang merepresentasikan ingat atau dzikir kepada Allah akan melahirkan tiga sikap sekaligus, ketentraman sosial, ketentraman diri dan ketangguhan yg luar biasa.

INFORMASI SEPUTAR UIN MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id

"Tentu salam kita kepada Allah dengan sangat husnudhon akan dibalas dengan salam yang jauh lebih baik," ujar Prof. Dr. H. Roibin, MHI, Guru Besar pertama Prodi Ilmu Al-Qur an dan Tafsir Fakultas Syariah UIN Maliki Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES