Peristiwa Daerah

RSI Jemersurasi Jadi Salah Satu Rumah Sakit Uji Pengambilan Sampel I-Nose 19

Senin, 22 Februari 2021 - 20:06 | 24.15k
RSI Jemursari saat melakukan screening Covid-19 menggunakan I-Nose 19, Senin (22/2/2021). (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)
RSI Jemursari saat melakukan screening Covid-19 menggunakan I-Nose 19, Senin (22/2/2021). (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari turut berbangga hati karena ITS memilih RSI Jemursari menjadi salah satu RS yang dalam pengambilan sample untuk I-Nose 19. I-Nose sendiri merupakan sebuah inovasi alat screening Covid-19 melalui keringat ketiak yang diciptakan ITS (Institute Teknologi Sepuluh November) Surabaya.

Principal Inventor I-Nose 19, Riyanto Sarno menjelaskan bahwa saat ini akurasi I-Nose adalah 91 persen. Sehingga belum bisa diproduksi massal.

I Nose 19

"Untuk bisa diproduksi massal kami sekarang sedang uji profil. Setelah selesai ada lagi uji diagnosis. Sekitar 93 persen maka bisa mengajukan izin edar di kementerian kesehatan," ujar Riyanto, Senin (22/2/2021).

Sehingga melalui RSI Jemursari, pihaknya akan mengambil sampel dari pasien untuk mendapatkan nilai akurasi hingga 93 persen. Nantinya pasien yang akan melakukan PCR terlebih dahulu di screening dengan I-Nose, bukan hanya PCR tapi juga pasien rawat inap di ruang Isolasi.

Riyanto mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan sampel untuk mendapatkan akurasi I-Nose 19. Pengambilan Sampel tersebut bukan hanya dilakukan di RSI Jemursari saja akan tetapi juga di RSI Ahmad Yani, RSUD Dr. Soetomo dan National Hospital.

Sementara itu, Direktur RSI Jemursari, Dr Bangun Trapsilla Purwaka mengatkan bahwa alat yang selama ini digunakan untuk screening Covid-19 adalah Rapid Test Antibody dan Rapid Test Antigent, dengan harga yang tidak murah dan waktu yang tidak cepat. Sementara, alat screening haruslah murah, cepat dan aman, sehingga menurutnya I-Nose 19 telah memenui syarat sebagai alat screening Covid-19.

I Nose 19 2

"Yang sekarang ini adalah bagian dari penelitian I-Nose untuk mendapatkan angka, kalau pasien ini dibandingkan dengan PCR bagaimana? Nah tadi Prof Riyanto menyampaikan beliau bisa mendapatkan 2000 sampel, 2000 sampel itu dari RSI Jemursari, RSI Ahmad Yani, RSUD Dr. Soetomo, dan National Hospital," ujar Bangun.

Bangun mengatakan bahwa di akhir bulan Maret pengambilan sampel ini harus selesai. Ia juga mengatakan bahwa I-Nose 19 akan diletakkan di Rawat Inap Isolasi dan tempat screening PCR.

"Jadi nanti akan ada 2 hasil, yang satu PCR positif I-Nosenya bisa positif bisa negatif dan PCR Negatif I-Nosenya bisa positif bisa negatif dari situ nanti diperiksa spesifisity, sensifity dan lain-lain," terang Bangun.

"Ini belum pelayanan ini masih penelitian," tambahhnya.

Hasilnya jika I-Nose 19 sudah mendapat 2000 sampel dan hasilnya akurat diatas 93 persen maka ITS akan mengajukan ke kemenkes untuk mendapat ijin edar. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES