Wisata

Jontor Kedungwaru, Wisata Baru di Tasikmalaya yang Naik Daun

Selasa, 23 Februari 2021 - 01:29 | 204.39k
Suasana Jontor Kedungwaru saat malam (Foto: Hartini/TIMES Indonesia)
Suasana Jontor Kedungwaru saat malam (Foto: Hartini/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Salah satu tempat wisata yang kini patut diperhitungkan adalah Jontor Kedungwaru yang terletak di Kampung Rahayu, Kelurahan Leuwiliang, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.

Meskipun baru dibangun pada Juni 2020, peminat yang datang semakin ramai apalagi lokasinya yang tepat di atas aliran Sungai Ciwulan membuat daya tariknya lebih memancar.

Jontor Kedungwaru 2

Omay Suryaman, sang pendiri mengatakan, tempat ini paling ramai dikunjungi saat akhir pekan dengan rata-rata 100-200 orang per hari. Sedangkan pada hari-hari biasa, Senin-Jumat, pengunjung yang datang di kisaran 50-80 orang.

"Pengunjung tidak hanya dari wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Cirebon, Bandung, dan Jakarta juga.Itulah positifnya media sosial yang membuat Jontor Kedungwaru menjadi viral," jelas Omay kepada TIMES Indonesia, Senin (22/02/2021).

Dahulu, Kampung Rahayu di mana tempat wisata Jontor Kedungwaru berada, sebelumnya merupakan area persawahan. Pada 1982, lahar dari letusan Gunung Galunggung sampai ke daerah pemukiman Kampung Rahayu.

Namun lahar tertahan oleh lempengan tanah yang jontor seolah-olah berbentuk bibir yang manyun atau monyong. Karenanya, penduduk dapat segera mengungsi ke daerah lebih tinggi yang sampai sekarang menjadi tempat pemukiman tetap.

Akhir 2019, ada pembangunan Jembatan Kedungwaru-Kedunghalang oleh pemerintah yang tepat berada di atas Sungai Ciwulan, menghubungkan Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Dulu warga menggunakan rakit atau getek untuk menyeberangi sungainya.

Jontor Kedungwaru 3

Dengan terhubungnya dua wilayah Tasikmalaya, transportasi menjadi ramai bahkan setiap akhir pekan banyak komunitas sepeda dan lari berswafoto di jembatan tersebut.

Lalu, Omay menangkap peluang potensi wisata di daerahnya."Saya kemudian berdiskusi dengan warga sekitar dan karang taruna untuk membangun Jontor Kedungwaru menjadi tempat wisata," kata pria yang akrab disapa Omsur ini.

Dengan modal swadaya masyarakat, jalan menuju Jontor Kedungwaru pun sudah diaspal dengan baik. Adapun bantuan dari pemerintah dan dana pribadi, sehingga hal ini dapat membangkitkan perekonomian warga. Apalagi warga sekitar bahkan lansia dapat ikut menikmati wisata yang ada.

Pengunjung yang tertarik datang ke sini cukup membayar karcis sebesar Rp 2.000 untuk menikmati fasilitas seperti hiburan musik dan tempat foto. Mereka juga dapat memesan santapan di kampung kuliner seperti nasi tutug oncom, liwet, secara terpisah yang dapat dinikmati di saung yang ada.

"Situasi pandemi ini sungguh membuat dilematis karena satu sisi berharap ramai tapi ketika ramai ada kekhawatiran. Tiap minggu pun selalu ada petugas tingkat kelurahan datang ke sini untuk mengontrol. Antisipasinya, kita menyediakan tempat cuci tangan dan pengunjung harus menggunakan masker," paparnya.

Rencananya akan ada hadiah setiap bulan dari setiap 10 persen karcis yang dibayarkan. Pada akhir bulan atau minggu keempat, hadiah itu diberikan pada pengunjung. Ada pula berbagai lomba dan pengembangan lahan untuk parkir mobil.

Acara arisan, ulang tahun dan reuni pun dapat diselenggarakan di sini. Jontor Kedungwaru di Kota Tasikmalaya ini dapat dikunjungi setiap hari dari mulai pukul 8 pagi sampai 9 malam dengan jeda dari pukul 5 sore sampai memasuki waktu Isya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES