Pemerintahan

Banjir Sutojayan Blitar Teratasi, Normalisasi Kali Bogel Diharapkan Berlanjut

Senin, 22 Februari 2021 - 16:51 | 47.65k
Bupati Blitar Rijanto memantau normalisasi Kali Bogel pada 9 Juli 2019 lalu. (Foto: Pemkab Blitar)
Bupati Blitar Rijanto memantau normalisasi Kali Bogel pada 9 Juli 2019 lalu. (Foto: Pemkab Blitar)

TIMESINDONESIA, BLITAR – Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar merupakan wilayah yang kerap dilanda banjir saat musim hujan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar terus memantau daerah tersebut karena proyek normalisasi Kali Bogel masih belum selesai tahap pengerjaan.

Normalisasi Kali Bogel disebut salah satu upaya terbaik mengantisipasi banjir di Kecamatan Sutojayan.

"Karena pengerjaannya belum selesai, kemungkinan ambrol itu ada. Kemarin juga sudah ada beberapa titik yang ambrol," kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Achmad Cholik, Senin (22/2/2021).

Banjir yang melanda wilayah Sutojayan akibat air kiriman dari kecamatan Wonotirto dan Kecamatan Panggunrejo. Dua kecamatan tersebut berada lebih tinggi dari kecamatan Sutojayan. 

Proyek normalisasi Kali Bogel di desa Sukorejo kecamatan Sutojayan itu memperoleh anggaran APBN dari Pemerintah Pusat sebesar Rp185 miliar.   Normalisasi dilakukan di dua titik yakni Kali Bogel dan Kali Gesing dengan total sepanjang 7.100 meter.

"Kita telah rapat dengan BBWS yang dipimpin bapak bupati, meminta BBWS untuk segera melanjutkan pembangunan tanggul atau normalisasi sungai sungai lain di sekitar situ,"  jelas Cholik.

Cholik mengatakan, sambil menunggu kelanjutan normalisasi, pihaknya sudah mengambil langkah dengan memasang sesek di titik titik tertentu di Kali Bogel. Hal itu agar tidak terjadi ambrol di titik tersebut.

Cholik menyebut, pemasangan sesek memerlukan alat berat untuk menancapkan tonggak kayu di sesek. Tanpa alat berat, dikatakannya, pemasangan sesek akan sulit. "Dan itu juga harus ada kesediaan warga yang tanahnya dilewati alat berat," tambahnya.

Lebih lanjut, Cholik mengutarakan, dalam menanggulangi resiko bencana membutuhkan kerjasama semua pihak. Ia katakan, tidak ada yang paling bertanggung jawab ketika terjadi bencana. 

"Tetapi tanggung jawab kita semua untuk menhadapi bencana karena bencana adalah urusan bersama," jelasnya dalam penanganan Kali Bogel di Kabupaten Blitar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES