Ikut Bali's Biggest Clean Up, Relawan Laznas LMI Bersihkan Pantai Kuta

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Sejak Desember 2018 Pemerintah Bali resmi melarang penggunaan kantong plastik, namun tumpukan sampah plastik masih kerap ditemukan di pulau yang pernah dinobatkan sebagai destinasi utama pariwisata dunia ini. Beberapa waktu terakhir, masyarakat bahkan sering mendengar puluhan hingga ratusan ton “sampah kiriman” ada di sepanjang pantai kawasan Pantai Kuta. Bagaimana kondisi Kuta saat ini?

Oleh karena itu, event Bali’s Biggest Clean Up kembali diselenggarakan. Di mana Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah memperingati 21 Februari sebagai Hari Peduli Sampah Nasional.

Berbagai komunitas peduli lingkungan hingga pelaku industri usaha pariwisata di Bali turun tangan untuk mengambil peran. Salah satunya adalah Laznas LMI, lembaga yang juga penghimpun dana sosial dan kemanusiaan ini memilih lokasi Pantai Kuta sebagai titik aksi.

“Sampah ini termasuk yang masalah paling banyak kita temui. Sebagai bentuk kesungguhan kami, pagi tadi selama tiga jam relawan LMI kumpulkan sampah sepanjang 300 meter Pantai Kuta. Kebanyakan yang ditemukan ini sampah lama, warnanya sudah pudar tapi materialnya masih utuh, seperti gelas plastik, botol soft drink, sampai plastik kemasan minyak goreng pun ada,” tutur Jamil, Kepala Laznas LMI Perwakilan Bali saat kami temui di lokasi bersama sepuluh relawan LMI lainnya.

Persoalan terkait sampah, lanjutnya, menjadi masalah kita bersama. Bukan hanya sebagian orang atau komunitas tertentu saja. Perlu melakukan aksi bersama untuk menggerakkan banyak orang dalam menyelesaikannya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement