Peristiwa Daerah

DK Wardhani: Terapkan Strategi Makanan untuk Mengurangi Sampah

Senin, 22 Februari 2021 - 10:37 | 59.20k
Penulis buku dan arsitek, DK Wardhani saat melakukan kampanye lingkungan sehat dekat rumahnya (FOTO: Instagram/DK Wardhani)
Penulis buku dan arsitek, DK Wardhani saat melakukan kampanye lingkungan sehat dekat rumahnya (FOTO: Instagram/DK Wardhani)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penulis buku dan arsitek, DK Wardhani, mengajak semua masyarakat agar mencintai kesehatan lingkungan dengan mengelola sampah secara mandiri di rumah. Menurut Wardhani, sampah yang dibuang di Tempat Pembuangan Akhir setiap tahun didominasi dari sisa makanan (39,4 persen). 

Artinya, jika dibiarkan terus-menerus tanpa adanya inovasi dan kreativitas secara mandiri oleh masyarakat. Maka akan menimbulkan bencana.

"Caranya adalah mengelola sisa konsumsi agar makanan tidak terbuang. Justru ini harus dikembangkan lebih masif lagi," kata Wardhani dilansir dari kantor berita ANTARA di Jakarta, Senin (22/2/2021).

Penulis-buku-dan-arsitek-DK-Wardhani-2.jpg

Pegiat lingkungan tersebut juga meminta masyarakat juga belajar cara mengompos sisa-sisa sampah keluarga sendiri secara mandiri dari rumah. Menurutnya, emua bisa dilakukan asalkan mereka memiliki kemauan untuk berubah.

"Jadikan energi seperti biogas, baru kemudian komposkan sisanya. Jadi, kompos bukan di langkah pertama. Kadang orang berpikir kalau sisa organik pasti harus dikomposkan padahal banyak langkah yang dilakukan sebelum kita mengompos," imbuhnya.

Dia menjelaskan, langkah pertama menerapkan strategi agar makanan tidak terbuang adalah merencanakan menu dan porsi, baik saat sebelum memasak atau ketika akan makan di luar rumah. Misalnya, siapkan porsi makan lebih kecil untuk anak-anak agar tidak ada sisa yang terbuang.

Penulis-buku-dan-arsitek-DK-Wardhani-3.jpg

Kedua, simpanlah makanan dengan baik. Setelah menyiapkan bahan makanan untuk memasak, lalu menyajikannya di meja makan, ketahui cara penyimpanan agar makanan awet dan tidak cepat busuk sehingga tidak terbuang. Ketahui apakah makanan bisa disimpan di luar ruangan, di lemari pendingin atau lemari pembeku.

Kemudian, bila masih ada sisa makanan berikanlah sebagai pakan hewan peliharaan, misalnya ayam dan ikan lele. Selanjutnya tumbuhkan dan olah kembali sisa makanan.

Sisa-sisa sayur yang bisa ditanam bisa ditumbuhkan kembali, sementara bahan yang bisa diolah dapat dimasak menjadi makanan berbeda. DK Wardhani mencontohkan, sisa kulit udang bisa diolah menjadi kaldu udang, sementara ampas kelapa dimasak jadi bahan kue. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES