Pendidikan

Mahasiswa Berprestasi Bagikan Tips dalam Dunia Kepenulisan: Lawan Self Doubt!

Minggu, 21 Februari 2021 - 16:24 | 44.90k
Tangkapan layar acara Student Achievement Talk: Sukses Menulis Bersama Mahasiswa Berprestasi oleh Media Center Fakultas Syariah IAIN Jember dan D'Smart Scientific. (FOTO: Media Center FS IAIN Jember for TIMES Indonesia)
Tangkapan layar acara Student Achievement Talk: Sukses Menulis Bersama Mahasiswa Berprestasi oleh Media Center Fakultas Syariah IAIN Jember dan D'Smart Scientific. (FOTO: Media Center FS IAIN Jember for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Menulis ternyata menjadi aktivitas yang gampang-gampang sulit bagi seorang yang ingin mulai menggeluti dunia kepenulisan. Perasaan tidak percaya diri menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi dan juga ditaklukkan.

Hal itu seperti yang disampaikan Nury Khoiril Jamil, mahasiswa yang aktif menulis jurnal pada Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar, Bali saat berbagi pengalaman dalam acara Student Achievement Talk: Sukses Menulis Bersama Mahasiswa Berprestasi. Acara itu diselenggarakan Media Center Fakultas Syariah IAIN Jember dan D'Smart Scientific secara daring, beberapa waktu lalu.

Jamil menceritakan bahwa di masa awal menggeluti dunia tulis-menulis, rasa kurang percaya diri (self doubt) sempat menggerogoti semangatnya.

Menyadari hal tersebut, Jamil mencoba melawannya dengan terus mencoba mengikuti beberapa lomba kepenulisan yang ada di kampus.

“Di awal menulis saya pernah merasa tidak percaya diri bahkan saya down waktu itu. Tapi berkat motivasi dari para dosen dan teman-teman saya, saya beranikan ikut perlombaan dan alhamdulillah meraih juara," kata Jamil.

Beberapa kali mengikuti perlombaan menulis dan juara, membuat rasa percaya dirinya tumbuh. Dia yakin bahwa kemampuannya untuk menulis pantas untuk dikembangkan.

"Dan lambat laun rasa tidak percaya diri itu hilang dan digantikan dengan berfikir bahwa dunia ini mudah untuk ditaklukkan. Dari sinilah saya bertekad untuk lebih mendalami lagi tentang ilmu kepenulisan," ujar dia.

Karena itu, pria yang saat ini menjabat sebagai Direktur Komunitas Peradilan Semu (Kompres) Fakultas Syariah IAIN Jember tersebut berpesan kepada mahasiswa yang mulai ingin menggeluti dunia kepenulisan seperti dirinya, agar tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan.

“Saat ini kita berada di masa yang sulit untuk meningkatkan budaya literasi. Tingkat literasi di Indonesia saat ini berada pada urutan buncit dari negara-negara lain," ungkapnya.

Mahasiswa berprestasi lain yang diundang untuk berbagi pengalaman di acara tersebut, Eugenia Dhea Adeline, juga punya cerita yang menarik.

Perempuan yang tercatat sebagai mahasiswi di Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur tersebut mengakun sudah merintis kegemarannya menulis sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Saat itu, dia sering menuangkan kegemarannya dengan mengikuti berbagai lomba menulis puisi.

“Ketika saya ikut lomba dan gagal, saya memberanikan diri untuk ikut kelas menulis yang berbayar. Setelah itu baru ikut lomba lagi dan bisa juara. Saya suka menulis karena menulis bisa melatih kita bertutur kata yang baik,” kata Eugenia.

Sama seperti Jamil. Peraih gelar mahasiswa terbaik dalam Anugerah Duta Mahasiswa Pancasila 2020 yang digelar oleh Pusat Pengkajian Pancasila dan Konstitusi (Puskapsi) Fakultas Hukum Universitas Jember bekerja sama dengan Badan Pembinaaan Ideologi Pancasila (BPIP), Desember 2020 lalu mengatakan bahwa tantangan akan selalu menghampiri penulis pemula setiap kali mencoba menulis. Seperti perasaan jenuh.

“Jenuh itu sifat manusiawi, untuk itu kita harus melawannya dan juga kita harus mempunyai tokoh favorit untuk menulis. Kalau saya sendiri sih sukanya Pramoedya Ananta Toer karena dalam tulisannya beliau banyak memunculkan sisi historis yang mudah untuk dipelajari," imbuhnya.

Mengomentari kegiatan tersebut, Dekan Fakultas Syariah IAIN Jember Prof. Dr. M. Noor Harisudin M.Fil.I mengatakan bahwa pengalaman kedua mahasiswa berprestasi tersebut dapat menjadi memotivasi mahasiswa lainnya. 

“Saya sangat bangga dan senang dengan adanya acara ini karena bisa memotivasi mahasiswa, khususnya di Fakultas Syariah dalam berkarya di dunia kepenulisan. Lagi pula, acara ini mendukung  Tahun 2021 sebagai Tahun Publikasi dan Tahun Prestasi ," ujar Prof Haris, sapaan akrab Harisudin, yang baru dilantik sebagai Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian dan Pelatihan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES