Gaya Hidup

Penguin Langka Berwarna Kuning Terlihat di Atlantik Selatan

Minggu, 21 Februari 2021 - 15:44 | 114.07k
Penguin berwarna kuning yang sempat dibidik oleh fotograger lam liar asal, Belgia, Yves Adam. (FOTO: The Independent)
Penguin berwarna kuning yang sempat dibidik oleh fotograger lam liar asal, Belgia, Yves Adam. (FOTO: The Independent)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pernah tahu burung penguin berwarna kuning? Nih, baru-baru ini seorang fotograger alam liar asal Belgia secara tak sengaja berhasil membidik obyek tersebut yang sebelumnya tak pernah ada.

Yves Adams mengaku sangat beruntung berhasil mengambil gambar yang sangat langka itu.

Dilansir The Independent, Yves Adams memimpin ekspedisi dua bulan pada Desember 2019 lalu ketika mereka berhenti di sebuah pulau di Georgia, Atlantik Selatan untuk memotret koloni penguin raja yang jumlahnya sekitar 120.000 penguin raja. Ia tiba-tiba melihat ada seekor penguin yang bulunya lebih cerah dari lainnya.

Penguin-berwarna-kuning-2.jpg

Selama ini bulu penguin diketahui berwarna hitam dan putih. Tetapi penguin yang satu itu berwarna kuning-putih tanpa warna hitam.

"Mereka semua terlihat normal kecuali yang satu itu. Ini benar-benar sesuatu yang lain. Itu adalah pengalaman yang sangat unik," katanya.

"Kami semua menjadi gila saat menyadarinya. Kami menjatuhkan semua peralatan keselamatan dan mengambil kamera kami," ujar Adam.

"Kami sangat beruntung karena burung itu justru mendarat tepat di tempat kami berada. Pemandangan kami tidak terhalang oleh lautan hewan besar," tambahnya.

Dia mengatakan itu adalah penguin "leucistic", yang selnya tidak lagi membuat melanin, sehingga bulu hitamnya menjadi kuning dan krem.

"Itu adalah surga yang kita dapatkan. Jika jaraknya 50 meter, kami tidak akan bisa mendapatkan pemandangan ini seumur hidup," ujarnya lagi.

Ilmuwan menduga penguin kuning tersebut merupakan penemuan kelas baru pigmen bulu.

Pada tahun 2012, juga ditemukan seekor penguin putih diantara koloni penguin tali dagu di Antartika. Kondisinya diduga akibat mutasi genetik yang mengencerkan pigmen pada bulu penguin.

Setelah melihat pemandangan itu, Adams melanjutkan ekspedisinya selama delapan minggu lagi, meninggalkannya dengan ribuan foto untuk dijelajahi, yang berarti dia baru merilis foto-foto itu sekarang.

"Saya mengambil ribuan foto selama waktu itu, terutama karena waktu dalam setahun tidak pernah menjadi gelap di Antartika," kata fotografer yang berhasil mengabadikan foto seekor penguin berwarna kuning itu. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES