Gusdurian Jombang Desak Rachlan Nasidik Minta Maaf ke Tebuireng
TIMESINDONESIA, JOMBANG – Cuitan politikus Partai Demokrat Rachlan Nasidik soal pembangunan makam KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur memakai uang negara menuai berbagai kecaman. Tak terkecuali dari Gusdurian Jombang.
Ketua Gusdurian Jombang, Aan Ansori mengatakan, cuitan itu sangat mencidrai pihak keluarga Gus Dur orang Indonesia pada umumnya. Apalagi dengan menuding kepada pihak yang sudah almarhum.
Ia pun meminta Rachlan Nasidik meminta maaf kepihak pesantren dan datang ke makam Gus Dur Di Tebuireng, Jombang secara langsung.
"Siapapun yang menuding sebaliknya, harus minta maaf. Tidak hanya ke Ciganjur, namun juga perlu datang langsung ke makam Gus Dur di Tebuireng," katanya kepada TIMES Indonesia, Minggu (21/2/2021).
Hal ini perlu agar mantan presiden Susilo Bambang Yudoyono dan Partai Demokrat bisa menjadi teladan kenegarawanan bagi publik. "Dulu juga pernah ada politikus Demokrat, yang sudah almarhum, menuding Gus Dur yang tidak tepat," tegasnya.
Menurutnya, Presiden RI yang akrab dikenal dengan SBY berhak mendapat perlakuan sama dengan presiden-presiden lain, termasuk dalam hal, misalnya, pembiayaan museum yang sedang ia gagas.
Namun, secara politik, menautkan masalah pembiayaaan tersebut dengan makam Gus Dur merupakan hal yang tidak tepat dan malah justru kontraproduktif.
"SBY dan para kadernya berpotensi membawa isu ini ke arena yang lebih liar. Apalagi menurut Ciganjur, makam Gus Dur dibangun dengan dana non-pemerintah," jelasnya.
Terkait museum, Gus Aan sapaan akrab Ketua Gusdurian Jombang ini, menyarankan agar SBY mengembalikan dana dari pemerintah karena telah menimbulkan kontroversi di publik.
"Museum tersebut sebaiknya dibangun dengan cara mengoptimalkan kontribusi dari masyarakat (crowd funding). Saya yakin pak SBY mampu melakukannya," pungkas ketua Gusdurian Jombang ini. (*)
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |