Peristiwa Nasional

Sebut Makam Gur Dur Pakai Uang Negara, Ketua FKKNu Kecam Cuitan Rachland Nasidik

Sabtu, 20 Februari 2021 - 14:49 | 59.04k
Ketua Forum Kiai Kampung Nusantara (FKKNu) KH Abd Tawwab Hadlory. (foto: Dok.TIMES Indonesia)
Ketua Forum Kiai Kampung Nusantara (FKKNu) KH Abd Tawwab Hadlory. (foto: Dok.TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Cuitan Politikus Demokrat Rachland Nasidik pada 17 Februari 2021 soal pembangunan makam Gus Dur juga memakai uang negara menuai polemik.

Barikade Gus Dur melayangkan somasi. Forum Kiai Kampung Nusantara (FKKNu) turut angkat bicara. Barikade Gus Dur melayangkan somasi kepada Rachland Nashidik menyusul cuitannya yang membandingkan pembangunan Museum SBY dengan makam Gus Dur.

Dalam cuitan Nashidik tanggal 17 Februari ia memberikan tiga penjelasan soal pembangunan museum SBY. Namun cuitannya yang berujung protes ia membandingkan dengan makam Gus Dur.

"Pertama, bukan museum keluarga. Kedua, inisiatif pendanaan datang dari Pemprov -- itu juga cuma sebagian. Terbesar berasal dari sumbangan dan partisipasi warga. Ketiga, sebagai pembanding, Anda tahu makam Presiden Gus Dur dibangun negara?" demikian cuitan Rachland Nasidik.

Ketua Forum Kiai Kampung Nusantara (FKKNu) KH Abd Tawwab Hadlory turut angkat bicara. Menurutnya, hal tersebut sama sekali tidak benar. Pernyataan Rachland bermula dari bergulirnya dana hibah Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Pemprov Jatim kepada Museum SBY-ANI melalui Pemkab Pacitan.

"Pernyataan kader Partai Demokrat ini sangat tendensius dan tujuannya akan dijadikan pembanding dengan pembangunan Museum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pacitan yang jadi polemik karena dibiayai oleh dana APBD Pemprov Jatim sebesar Rp 9 miliar," ungkap KH Tawwab di Surabaya, Sabtu (20/2/2021).

Dia menegaskan, cuitan Rachland Nasidik terlalu mengada-ada dan lebih mengarah pada fitnah. Karena, jelas Kiai Tawwab, pembangunan makam Gus Dur murni dibiayai oleh keluarga.

"Saya dan segenap santri Gus Dur yang tergabung di FKKNu sangat tersinggung dan merasa dilecehkan," tandasnya.

Kiai Tawwab menyebut, bagian yang dibiayai negara adalah infrastruktur jalan untuk memperlancar arus lalu lintas, karena banyaknya bahkan ribuan peziarah ke makam Gus Dur. Akibat pernyataan tersebut pula, Barikade Gus Dur juga telah melayangkan somasi pada Rachland Nasidik. Maka, Kiai Tawwab mendukung proses somasi tersebut.

"Dengan hal ini saya selaku ketua FKKNu mendukung somasi terbuka dari sahabat-sahabat Barikade Gus Dur agar saudara Rachland Nashidik mencabut pernyataan itu dan mohon maaf secara terbuka. Kalau tidak, maka saya mohon kepada Sahabat Barikade Gus Dur untuk menindak lanjuti dng serius ke jalur hukum," tegasnya.

Pengasuh Ponpes Darus Sa'adah Nginden Surabaya itu juga menyayangkan pernyataan Rachland.

"Ke mana hati nuraninya? Negara dalam keadaan prihatin dengan adanya pandemi ini, kok tega-teganya menggunakan uang rakyat dan bukan untuk kepentingan rakyat sehingga mencari pembenaran dan pembanding dengan membawa-bawa makam Gus Dur?," ujarnya.

Kiai Tawwab mengimbau kepada semua pihak agar menghentikan kebohongan apalagi mengarah kepada fitnah hanya untuk kepentingan golongan.

"Mari kita lebih baik fokus kepada hal yang bermanfaat bagi masyarakat bangsa ini yang tengah prihatin," ujar Ketua FKKNu tersebut menyikapi cuitan Rachland Nasidik.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES