Pendidikan UIN Malang

Webinar Prodi Farmasi UIN Maliki Malang, Ini Tips Sukses Jadi Pharmapreneur

Sabtu, 20 Februari 2021 - 14:43 | 50.69k
Nuzulia Firdausy ketika menyampaikan materi. (Foto: Tangkapan Layar)
Nuzulia Firdausy ketika menyampaikan materi. (Foto: Tangkapan Layar)

TIMESINDONESIA, MALANG – Program Studi atau Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) menggelar webinar nasional untuk menciptakan pharmapreneur.

"Kita berharap lulusan kita menjadi entreprenur yang sukses dan bagus, bukan berarti farmasi tidak bisa melakukan usaha lain atau usaha yang sesuai dengan bidang ilmunya," ujar Prof Dr dr Yuyun Yueniwati, MKes, SpRad(K), Dekan FKIK UIN Malang ketika dalam sambutannya.

Webinar ini mengundang dua pemateri berkompeten yaitu Ridho Irawan, S.E (CEO umroh com dan CEO Zahra org) dan Nuzulia Firdausy, ST, MT (Head of PR and Brand Comm UMMA).

Ridho-Irawan.jpgRidho Irawan ketika menyampaikan materi. (Foto: Tangkapan Layar)

Dalam webinar kali ini, Nuzulia Firdausy menuturkan ada 9 strategi bisnis model canvas. Yang pertama, value proposition, bisnis apa yang akan ditawarkan kepada customer.

Yang kedua customer segments, yakni dengan menentukan market pasar, pasar biasanya menggunakan pembayaran online atau cash dan seperti apa model pembeliannya kesukaannya.

INFORMASI SEPUTAR UIN MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id

Yang ketiga, channel. Menentukan penjualan via online dan offline dan penggunaan channel itu sangat penting.

Yang keempat, customer relationship. Dalam bisnis owner dan bisnis harus saling berkoneksi. Bagaimana cara membuat customer percaya dan bagaimana support yang bisa diberikan yaitu komunikasi dengan baik. Dan apabila produknya bagus bisa menarik dan mempertahankan customer.

Kelima, revenue model. Dalam berbisnis seseorang harus punya bagian vital. Seperti mau menjadi direct sell, reseller atau dropship atau apa harus ditentukan di awal. Misalnya mengambil frozen food akan tahan lama sehingga sistemnya akan berbeda.

Keenam, key resources harus memperhitungkan finance, physical, intelektual, dan human. Dengan menempatkan orang di bagian tepat, misal marketing di bagian pengepakan adalah kurang tepat. Marketing ditempatkan di IT juga kurang tepat. Jadi marketing harus di pemasaran.

Ketujuh, key partnership. Tinggalkan partner yang tidak support dengan bisnis meskipun itu teman sendiri. Karena kalau sudah terlalu jauh akan sulit mengubah kualitas bisnis.

"Apabila di awal sudah jelek mending diganti dengan supplier yang lain. Harus dilihat kewajibannya apa dan nilai yang ditawarkan bagaimana harus sesuai dengan tujuan di awal," ujarnya.

Kedelapan, key activities. Aktivitas apa yang membuat aktivitas kita bisa berkembang. Misalnya dalam produksi, terdapat problem solving sehingga harus konsultasi dan mengambil solusi. Dan mengatur supplier dengan memikirkan postingan di IG misalnya.

Kesembilan, cost structure. Cost dan value. Jangan terlalu berpikir untuk branding dahulu tapi harus dipikirin ke depannya. Misal di awal dapet investor harus dipikirkan dahulu berapa biaya produksi lebih tinggi dari harga produksi. Dan jangan langsung dihabisini modalnya.

"Setelah strateginya tau selanjutnya kita harus memilih market penjualan seperti by digital atau e-commerce," ujarnya.

Ridho Irawan pemateri kedua menyampaikan, jangan membuka usaha yang mulai ditinggalkan orang, misal mesin fotokopi. Jadi membangun usaha yang bisa dipakai di masa yang akan datang.

"Bisnis akan sulit apabila memikirkan kompetisi. Jadi dalam berbisnis harus punya inovasi meski ingin membuka kafe tonjolkan inovasi yang berbeda," ujarnya.

Ia juga menuturkan, makin powerful rahasia yang disimpan, makin besar keuntungan yang didapat. Misal resep membuat kopi enak, makin besar rahasianya bisnis makin powerful.

"Ide yang ngasal sebenarnya bisa berkembang dan memiliki potensi dan jangan terlalu biasa karena mudah sekali ditiru. Karena para teknologi itu haus akan ide, dengan memikirkan apa yang bisa dilakukan agar mempermudahkan orang lain dan menarik," ucapnya.

INFORMASI SEPUTAR UIN MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id

Webinar nasional mengusung tema Cracking Success For Young Pharmapreneur: Strategy and Bussiness Model Canvas ini diselenggarakan pada Sabtu (20/2/2021) pukul 08.00 WIB melalui ZOOM dan streaming Youtube.

Dihadiri oleh Prof Dr dr Yuyun Yueniwati, MKes, SpRad(K) selaku Dekan FKIK UIN Maliki Malang, Apt Abdul Hakim, MPI, M Farm selaku Ketua Jurusan Prodi Farmasi, Apt Hajar Sugihantoro, MPH sebagai Ketua Panitia, Staf Dosen dan Mahasiswa Prodi Farmasi UIN Malang dan umum. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES