Pendidikan

Mahasiswa FMIPA UNY Teliti Suplemen Peningkat Stamina Tubuh dari Buah Kurma

Jumat, 19 Februari 2021 - 23:34 | 21.14k
Mahasiswa FMIPA UNY sukses teliti suplemen untuk meningkatkan stamina tubuh dari buah kurma. (FOTO: UNY for TIMES Indonesia)
Mahasiswa FMIPA UNY sukses teliti suplemen untuk meningkatkan stamina tubuh dari buah kurma. (FOTO: UNY for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Perkembangan zaman yang sangat pesat menuntut manusia untuk melakukan aktivitas yang berlebih. Tuntutan tersebut dapat mengakibatkan timbulnya rasa lelah dan lesu. Hal ini membuat Mahasiswa FMIPA UNY terus berupaya memecahkan masalah ini. Salah satunya dengan melakukan pengembangan suplemen peningkat stamina tubuh dari buah Kurma

Kelelahan tersebut diakibatkan oleh sumber energi yang dimiliki oleh tubuh menurun bahkan habis lalu asam laktat meningkat serta keseimbangan cairan elektrolit terganggu. Rasa lelah itu akan berpengaruh pula dengan menurunnya tingkat konsentrasi dan berdampak pada menurunnya kinerja seseorang.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa lelah adalah dengan mengkonsumsi suplemen berenergi yang mengandung vitamin dan mineral. Suplemen berenergi telah banyak beredar di pasaran Indonesia dengan berbagai jenis berupa kapsul, minuman ataupun serbuk.

Untuk itu, hal ini menjadi perhatian menarik dari sekelompok mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Mereka adalah Fina Indriyani dari Prodi Pendidikan IPA, Ranum Wanudya dari Prodi Kimia dan Hendrianis Syafira dari Prodi Biologi.

Ketiga mahasiswa tersebut meneliti potensi buah kurma terutama infusa kurma sebagai suplemen peningkat stamina pada tubuh.

Tingkat konsumsi minuman berenergi di kalangan masyarakat cukup tinggi, terutama bagi mereka yang banyak beraktivitas. Minuman tersebut dipercaya dapat menambah energi dan menjadi pemulih setelah beraktifitas. Pada umumnya minuman berenergi terdiri dari vitamin, mineral, asam amino dan bahan lainnya.

Pada dasarnya, menurut Fina, banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa mengkonsumsi minuman berenergi untuk mencegah kelelahan ini menjadi suatu problem apabila dikonsumsi secara terus menerus serta berlebihan karena efek dari sejumlah kafein dan gula yang dikandungnya.

Sehingga, lanjutnya, alternatif minuman berenergi yang relatif lebih aman sangat diperlukan manusia yaitu dengan mengkonsumsi bahan dari alam seperti aer nabeez yang merupakan minuman hasil rendaman buah kurma (Phoenix Dactylifera L).

"Buah kurma memiliki banyak kandungan seperti zat besi yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam tubuh. Selain itu kurma mengandung protein, serat, glukosa, vitamin, biotin, niasin, dan asam folat," paparnya, Jumat (19/02/2021).

Lebih lanjut, di dalam buah kurma juga terdapat banyak kandungan kimia, salah satunya adalah senyawa fenolik dan flavonoid. Buah ini adalah bahan pangan yang kaya akan zat gula, vitamin, mineral dan serat. Dalam beberapa varietasnya, kandungan zat gulanya dapat mencapai 88% dan 12% sisanya terdiri dari kandungan kimia lainnya seperti vitamin, mineral, serat dan lain-lain.

Sedangkan, Ranum menambahkan, kandungan nutrisi yang dimiliki buah kurma cukup banyak dibanding dengan makanan sumber energi lainnya. Buah kurma kaya akan asam amino, asam lemak, berbagai mineral, vitamin dan serat makanan.

“Buah kurma juga mengandung senyawa fenolik sehingga memiliki sifat antibakteri, antioksidan dan antijamur," kata Ranum.

Diakuinya, kandungan senyawa fenolik pada kurma totalnya berkisar antara 10,47 hingga 22,11 mg/100 g. Kandungan flavonoid yang terkandung dalam buah kurma antara lain rutin, luteolin, isokuersetin, kuersetin dan apidenin yang berkisar antara 1,22 - 2,82 mg/100 g.

"Flavonoid ini adalah keluarga besar senyawa fenolik atau polifenol dengan aplikasi terapeutik yang luas. Sedangkan Quercetin adalah salah satu flavonoid alami yang paling banyak tersebar," ujarnya.

Hendrianis pun menjelaskan, peningkatan stamina dapat terjadi dengan adanya aktivitas efek tonik yang ditimbulkan dari infusa buah kurma. Efek tonik dapat terjadi dengan adanya efek stimulan dari sistem saraf pusat yang ditimbulkan dari golongan psikostimulansia.

“Senyawa kimia yang dapat menjadi psikostimulansia atau menstimulasi sistem saraf adalah alkaloid dan flavonoid," imbuhnya.

Selain itu, senyawa flavonoid dijelaskannya memiliki efek stimulan karena dapat menghambat fosfodiesterase yakni enzim yang memiliki tugas untuk mengubah adenosine monofosfat siklik menjadi AMP yang akan mengativasi pembentukan glukosa 6 fosfat yang menjadi sumber energi tambahan bagi tubuh dan dapat membuat tubuh menjadi lebih aktif atau berefek stimulan.

Para mahasiswa FMIPA UNY itu memakai metode infusa dalam penelitiannya, yaitu merendam buah kurma dalam air. Metode ini dipilih karena mempunyai kelebihan seperti mudah dalam pembuatan dan penggunaannya, pelarutnya yaitu air juga tergolong murah dan merupakan pelarut umum yang memiliki polaritas paling besar.

Berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan bahwa infusa buah kurma mengandung senyawa flavonoid khususnya jenis kuersetin sehingga buah kurma dengan sediaan infusa memiliki potensi untuk menjadi obat peningkat stamina pengganti kafein dan minuman berenergi lainnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES