Entertainment

Diskominfo Kota Batu Kembangkan TV Desa, Ini Keistimewaannya

Jumat, 19 Februari 2021 - 21:33 | 166.25k
Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Kota Batu, Andri Wijaya salah satu pendiri TV Desa. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Kota Batu, Andri Wijaya salah satu pendiri TV Desa. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATUTelevisi Desa atau TV Desa, program Diskominfo Kota Batu dan ATV beberapa waktu lalu masuk Top 5 Inovasi Pelayanan Publik Pemkot Batu tahun 2020. Tapi masih sedikit masyarakat Kota Batu yang mengetahui apa dan bagaimana sebenarnya TV Desa ini.

Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Kota Batu, Andri Wijaya menjelaskan program TV desa adalah pengejawantahan program Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang ada di desa dan kelurahan.

Andri-Wijaya-2.jpg

Salah satu program KIM di Kota Batu adalah mewujudkan program TV Desa. Agar program Diskominfo ini berkembang, Diskominfo menggandeng Agropolitan Televisi (ATV), LPP Lokal milik Pemkot Batu.  

“Dan pada saat pengembangan tv desa, kami bersinergi dengan ATV, ini merupakan kerja bareng Diskominfo dengan ATV,” ujar Andri Wijaya. Dari kerja sama ini satu persatu TV Desa didirikan di Kota Batu.

Lebih lanjut mantan Sekretaris Camat Bumiaji ini mengatakan bahwa di Kota Batu terdapat 19 desa dan 5 kelurahan di Kota Batu. Harapan Diskominfo dalam waktu secepatnya terbentuk 19 TV Desa dan 5 TV Kelurahan.

Andri-Wijaya-3.jpg

“Sebenarnya idenya sederhana sekali, kita memanfaatkan channel youtube yang ada untuk mengeksplor desa-desa dan kelurahan yang ada di Kota Batu,” ujar Andri. Lewat channel ini, Dinas Kominfo membuat branding televisi pada setiap desa atau kelurahan.

Contoh di Desa Gunungsari dibranding Gunungsari Televisi di desa ini. Begitu juga di Desa Giripurno, desa ini memiliki Giripurno TV. Juga dengan Desa Pendem, desa ini memiliki Pendem TV yang mengeksplor segala potensi di desanya.

“Tujuannya satu yakni pemberdayaan kelembagaan di desa, kita sadari, mau tidak mau kita tidak boleh gagap dengan teknologi. Dalam hal ini yang familiar dengan itu adalah anak-anak muda yang tergabung di KIM,” ujar Andri.

Adanya televisi desa ini, tidak hanya bisa dipergunakan untuk mengeksplor potensi desa, namun juga bisa menghasilkan banyak cameramen, editor, reporter hingga presenter di desa-desa yang ada. “Selain memperkenalkan potensi desa, kita berdayakan pemuda, lebih dari itu, ATV kini memiliki jejaring yang lebih luar, punya 24 jaringan di desa dan kelurahan,” ujar Andri. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES