Pendidikan

Mengintip Kegiatan Komunitas Sekolah Alam di Desa Prancak Sumenep

Jumat, 19 Februari 2021 - 16:49 | 122.32k
Kegiatan Komunitas Sekolah Alam (KSA) di Kebun Konservasi Assalam, Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. (FOTO: Ach. Qusyairi Nurullah/TIMES Indonesia)
Kegiatan Komunitas Sekolah Alam (KSA) di Kebun Konservasi Assalam, Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. (FOTO: Ach. Qusyairi Nurullah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SUMENEPKomunitas Sekolah Alam (KSA) di Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep Madura, Jawa Timur punya cara unik untuk mengembangkan pendidikan.

"Kita semua hidup dari alam dan akan kembali menyatu dengan alam. Dari tanah akan kembali ke tanah. Dari air akan kembali ke air. Dan cara kita hidup di alam ini nantinya akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt," Itulah kalimat yang sering kali disampaikan pada anak-anak sebelum mulai belajar.

Kehadiran KSA seperti oase di lahan tandus, di tengah Kabupaten Sumenep sedang menghadapi gempuran akan eksploitasi tambang fosfat secara besar-besaran yang tentu akan berdampak besar pada kerusakan alam.

Di KSA ini, anak-anak diajari untuk mengenal tumbuh-tumbuhan. Mengklasifikasi jenis tumbuh-tumbuhan yang ada dikebun Assalam, serta mencatat setiap binatang yang ditemuinya.

Setiap anak di KSA dibagi menjadi dua kelompok belajar dengan materi yang berbeda. Kelompok pertama diberi materi tentang Ubudiyah, Pendidikan lingkungan, Baca-tulis, dan juga Kerajinan.

Sedangkan untuk kelompok  II materinya meliputi Tahfidz Juz Amma, Pendidikan lingkungan, Bahasa Indonesia, Bahasa Madura, dan materi Kesenian.

Komunitas-Sekolah-Alam-2.jpg

"Kami hanya sebatas menemani mereka belajar di alam bebas. Mendekatkan mereka pada lingkungan sekitar agar mereka punya pemahaman tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan," kata Syahirul Alim, Koordinator KSA Assalam, Jum'at (19/2/2021).

Sasaran kegiatan KSA adalah anak-anak usia dini yang  berasal dari desa Prancak dan sekitarnya.  Meski begitu jika ada daerah lain yang tertarik, kegiatan ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.

Beberapa orang yang memiliki keinginan untuk menyalakan lilin ditengah gelapnya ekploitasi alam secara serampangan, menghibahkan waktunya sehari dalam seminggu untuk mendidik anak-anak disekitar kebun Assalam.

"Targetnya sederhana. Kita memberi pengalaman belajar yang baru yang tidak mereka peroleh disekolah formal. Cara ini kami anggap efektif untuk menumbuhkan rasa peka atau peduli mereka terhadap lingkungan dan orang lain," jelas Alim pada TIMES Indonesia.

" Dengan begitu, harapan kami, kelak mereka bisa menemukan jati dirinya untuk menjaga tanah leluhur, kearifan lokal dan kelestarian di desanya masing-masing," imbuhnya.

Di Bawah Naungan BPM PP Annuqayah

Kegiatan KSA ini berada dibawah naungan Kebun Konservasi Assalam Annuqayah posisinya terletak di tengah hutan tepatnya di Desa Prancak Pasongsongan berbatasan dengan Desa Tambukoh dan Desa Bragung.

Komunitas-Sekolah-Alam-3.jpg

Kebun Konservasi Assalam ini berada di bawah binaan Biro Pengabdian Masyarakat Pondok Pesantren Annuqayah (BPM-PPA). BPM-PPA adalah sebuah organisasi nirlaba dan non-pemerintah (NGO) yang mengkhususkan pada upaya-upaya penguatan masyarakat (civil society).

Caranya dengan pendampingan, pembinaan dan pengembangan kemampuan melalui organisasi berbasis masyarakat. Secara struktural, BPM-PPA berada di bawah naungan Pondok Pesantren Annuqayah.

Sejak tahun 2014,  Kebun Konservasi Assalam ditetapkan sebagai tempat pembelajaran atau  ruang kreatifitas bagi siswa   siswi  Annuqayah dan juga  masyarakat sekitarnya.

Selain itu,  Kebun Konservasi Assalam juga menjadi tempat kegiatan kemah lingkungan, kemah pramuka yang pesertanya dari tingkat madrasah ibtidaiyah sampai perguruan tinggi.

Pada 2019, Kebun Konservasi Assalam telah melaksanakan Komunitas Belajar Bermain Assalam dengan konsep sekolah alam. Kegiatan ini dibantu sejumlah volunteer dan mendatangkan beberapa pemateri kompeten. Sejak tahun itulah, anak-anak desa setempat mulai mengikuti sekolah di alam bebas.

Adapa pun kegiatan Komunitas Sekolah Alam dilaksakan setiap Jumat. Dimulai dari Jam. 13.00-16.30 WIB. Alim berharap, komunitas ini semakin besar dan membawa dampak baik bagi gerakan penyelamatan lingkungan khususnya di Kabupaten Sumenep. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES