Gaya Hidup

Tak Melulu Indah, Begini Susahnya Saat Salju Turun

Jumat, 19 Februari 2021 - 13:30 | 78.81k
Salju menutupi seluruh kota. (Foto: Freepik)
Salju menutupi seluruh kota. (Foto: Freepik)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Saat salju turun pertama kali, kebanyakan orang akan menyambutnya dengan gembira. Namun bagaimana jika salju turun setiap hari? Nah disinilah mulai tumbuh masalah.

Beberapa orang menyatakan salju tak selalu membawa kebahagiaan. Terutama bagi para orang tua. Mereka harus bekerja ekstra dan bangun lebih pagi untuk mempersiapkan kebutuhan mereka dan berjibaku dengan salju di pagi hari.

1. Memanaskan mobil

Salju-3.jpgMobil tertutup salju. (Foto: Freepik)

Bangun pagi tak langsung mandi atau sarapan. Orang luar negeri akan bergegas mengambil kunci mobil, membersihkan tumpukan salju di atas mobil dan memanaskan mesinnya.

Hal ini dilakukan untuk menghangatkan kap mesin agar salju yang tertinggal di mobil mencair. Saat ini juga mereka menyalakan penghangat di dalam mobil agar saat dikendarai mereka terhindar dari dingin yang menyerang. Kegiatan ini memerlukan waktu setidaknya setengah jam.

2. Mengeruk salju

Salju-2.jpgSeorang pria mengeruk salju di depan rumahnya untuk membuka jalan. (Foto: Freepik)

Saat salju turun, tiap pagi sebelum berangkat kerja, di luar negeri akan terlihat banyak orang membersihkan salju dihalaman mereka dengan sekop tau mesin pembersih salju mini. Mereka bermaksud membuka jalan agar bisa dilalui mobil mereka.

Pemerintah negara yang biasa dihampiri salju tiap musim sudah mempersiapkan mobil pembersih salju yang siap melaju setiap pagi buta. Mobil ini akan berkeliling jalanan kota membersihkan salju dari jalan raya. 

3. Ban khusus dan jarak pandang yang pendek

Tak hanya dibutuhkan jalanan yang bebas salju, saat berkendara dibutuhkan ban khusus untuk dapat melintasi jalanan yang licin. Beberapa orang bahkan akan menambahkan rantai pada ban mobil mereka guna mempermudah putaran roda.

Jarak pandangpun akan memendek. Kecelakaan akan sering terjadi akibat ini. Saat satu mobil kecelakaan maka bisa terjadi rentetan kecelakan yang menyebabkan ratusan mobil menumpuk jadi satu.

4. Pemanas

Di beberapa negara yang tiap musimnya bersalju, tiap rumah sudah dilengkapi pemanas. Anda pernah melihat cerobong asap yang dilalui Santa Claus? Nah itu adalah pemanas tradisional.

Untuk persediaan kayu selama musim dingin sebuah rumah bisa menghabiskan 8 juta untuk membeli kayu saja. Mereka harus bangun tengah malam untuk menambahkan kayu dan memastikan persediaannya cukup sampai pagi.

Tak beda dengan yang tradisional, pemanas listrik juga cukup mahal meskipun buaya bulanannya akan sedikit lebih kecil. Pemerintahpun memiliki pemanas besar untuk mengalirkan air panas melalui pipa PDAM ke seluruh warganya.

5. Pohon dan tiang listrik tumbang

Salju.jpgSalju menutupi seluruh kota. (Foto: Freepik)

Beratnya timbunan salju di pohon dan tiang listrik membuat benda-benda tersebut tumbang dan roboh. Hal ini kadang berakibat fatal dengan matinya pasokan listrik ke seluruh kota.

6. Ladang dan ternak merugi

Salju yang turunnya tidak bisa ditebak kapan, tentunya akan menutupi ladang dan tanaman pertanian. Hal ini akan menyebabkan petani merugi. Peternak pun akan kesulitan mencari pakan akibat kurangnya pasokan pakan dari produsen.

Namun tak jarang juga salju memberikan kebahagiaan bagi manusia. Indahnya matahari terbit dari balik pepohonan yang tertimbun salju, atau berseluncur diatas salju merupakan hal kecil yang bisa membuatku bahagia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES