Peristiwa Nasional Vaksin Covid-19

Mantan Menkes RI Terawan Kembangkan Vaksin Nusantara

Jumat, 19 Februari 2021 - 10:28 | 32.39k
Mantan Menteri Kesehatan (Menkes RI) Terawan Agus Putranto. (FOTO: ANTARA)
Mantan Menteri Kesehatan (Menkes RI) Terawan Agus Putranto. (FOTO: ANTARA)
FOKUS

Vaksin Covid-19

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mantan Menteri Kesehatan (Menkes RI) Terawan Agus Putranto mengumumkan sedang mengembangkan vaksin tersendiri untuk melawan SARS-CoV-2. Ia mengatakan, vaksin Covid-19 tersebut diberi nama Vaksin Nusantara.

Terawan mengatakan, menggandeng tim peneliti dari Laboratorium RSUP Kariadi Semarang. Selain juga Universitas Diponegoro dan Aivita Biomedical Corporation dari Amerika Serikat.

Laki-laki asal Yogyakarta itu menyampaikan, Vaksin Nusantara tersebut memiliki kelebihan kekebalan yang lebih lama. Dibandingkan beberapa varian antivirus lainnya karena menggunakan basis sel dendritik.

Oleh karenanya, ia meminta dukungan dari pemerintah dan Komisi IX DPR RI untuk memproduksi Vaksin Nusantara ini. Terawan berharap, ada percepatan karena untuk vaksin ini harus ada 'extraordinary' agar negara Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara produksi vaksin. "Hanya saja platform kita berbeda," ujarnya.

Sementara itu, anggota Tim Peneliti Vaksin Nusantara, Dokter Yetty Movieta Nency, mengatakan, pembuatan vaksin itu diawali dengan mengambil darah pasien.

Setelah itu, kemudian diambil sel darah putih dan sel dendritiknya. Sel ini kemudian dikenalkan dengan rekombinan dari SARS-CoV-2. "Prosesnya sekitar seminggu kemudian disuntikkan kembali," katanya dikutip dari Tempo.co.

Lantaran berasal dari sel yang diambil dari tubuh penerima, Yetty mengklaim, vaksin dari sel dendritik ini kecil kemungkinan menimbulkan infeksi. "Kemungkinan reaksi penolakan lebih rendah," ujarnya.

BPOM 

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengevaluasi Vaksin Nusantara Anti Covid-19 yang dikembangkan tim Terawan tersebut. BPOM mengaku, saat ini telah menerima data hasil uji klinis fase 1 yang diserahkan oleh peneliti antivirus terkait.

"Kami sedang memproses," kata Kepala Subdirektorat Penilaian Uji Klinik dan Pemasukan Khusus BPOM, Siti Asfijah Abdoella.

Ia mengatakan, vaksin Covid-19 yang dibuat oleh tim Terawan Agus Putranto itu, dapat berlanjut ke uji klinis fase 2. Apabila kriteria fase 1 terpenuhi terutama terkait keamanan, khasiat, dan mutu produk farmasi. "Harus dipastikan uji klinis 1 memenuhi persyaratan dan ketentuan," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES