Politik

Eri Cahyadi Jadi Wali Kota, Pengamat Dorong Parpol Surabaya Dipimpin Pemuda

Kamis, 18 Februari 2021 - 22:08 | 16.82k
Eri Cahyadi. (Foto: dok/Times Indonesia)
Eri Cahyadi. (Foto: dok/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Terpilihnya Eri Cahyadi sebagai Wali Kota Surabaya menjadi sinyal kuat bahwa peta politik kini mulai bergerak ke arah anak muda. Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura, Surrokim Abdussalam yang mengatakan bahwa hari ini partai-partai besar di daerah harus bisa menyesuaikan zaman.

Salah satu cara adaptasi dalam perubahan zaman politik adalah regenerasi pucuk pimpinan partai. Apalagi dalam Pilkada serentak 2020 lalu, banyak pemenang Pilkada dari kalangan energi muda.

Dengan variabel wali kota muda tersebut, Surrokim mendorong agar partai-partai besar di Surabaya untuk menaikan kader muda mereka dalam kancah perpolitikan. Sebab, di tangan para pemuda ini lah partai dapat berakselerasi lebih cepat.

"Energi itu ada di masa produktif. Nah, itu biasanya dikaitkan di orang-orang muda. Evaluasi dan adaptasi partai itu penting sesuai dengan tantangan zaman. Jadi ya jawaban untuk partai ke depan adalah pembaharuan," ungkap Surrokim saat dihubungi, Kamis (18/2/2021).

Namun demikian, ia mengakui bahwa upaya restrukturisasi seperti yang disebutkan di atas tidak lah mudah. Terlebih menurutnya saat ini, semua pihak sedang beradaptasi pada situasi normal baru.

"Tapi dalam situasi seperti ini lah anak-anak muda dengan ide kreatifnya seringkali mampu menelurkan gagasan-gagasan yang cemerlang. Saat ini, politik di Indonesia membutuhkan akseleratif dann progresif. Dengan begitu, para politisi bisa merespon kebutuhan masyarakat secara cepat," paparnya.

Menurutnya beberapa partai politik seperti PKB, harus segera melakukan regenerasi partai. Kendati bukan hal yang

mudah. PKB harus legawa untuk beradaptasi. Sebab, jika PKB hanya bertahan dengan cara-cara lama, sementara pemilih rasional semakin berbeda cara menggaetnya, maka bisa dipastikan kondisi politik partai akan stagnan.

"Jika hanya mengandalkan itu akan berat mengambil peluang lain. Jadi harus ada akselerasi baru. Jadi partai harus bisa ikuti dengan memasang anak-anak muda sebagai pimpinan dan melahirkan kader-kader muda berkualitas untuk bersaing," jelasnya.

Belajar dari pengalaman Pilkada Surabaya 2020 lalu, di mana PKB berhadapan dengan PDIP yang mengusung konsep anak muda dalam setiap pergerakannya. Figur-figur muda yang ada di internal PKB hari ini bisa berkolaborasi dengan Eri Cahyadi.

"Terpilihnya Mas Eri Cahyadi itu bukti bahwa publik menaruh harapan ini kepada mereka sebagai pemimpin Surabaya yang baru. Masyarakat menginginkan perubahan di pemerintahan yang dipimpin oleh kalangan milenial. Nah akselerasi itu harus dibarengi ketua parpol Surabaya yang juga anak muda," pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES