Pendidikan

Kreatif di Masa Pandemi, KKN-T Unipma Gelar Pelatihan Kokedama

Kamis, 18 Februari 2021 - 19:53 | 18.63k
Kelompok 51 KKN-T BN Unipma mengisi kegiatan kreatif di masa pandemi covid-19. (FOTO: Kelompok 51 KKN-T BN Unipma for TIMES Indonesia)
Kelompok 51 KKN-T BN Unipma mengisi kegiatan kreatif di masa pandemi covid-19. (FOTO: Kelompok 51 KKN-T BN Unipma for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MADIUN – Kelompok 51 KKN-T BN Unipma mengisi kegiatan kreatif di masa pandemi covid-19.

Kelompok tersebut mengajak warga Banjarejo Madiun untuk membuat kokedama.

Kokedama merupakan seni tanaman hias jepang yang menggantikan pot dengan media tanam lain. 

Kokedama termasuk dalam teknik budidaya terbaru dan menarik sehingga mendatangkan nilai ekonomis yang tinggi untuk dijual. 

Selain itu, pembuatan kokedama juga dapat dijadikan upaya meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap tanaman sehingga kekayaan ragam tanaman hias akan terjaga.

Protokol KesehatanPenerapan Protokol Kesehatan Sebelum Pelatihan Kokedama

Kelompok 51 KKN-T BN dari Universitas PGRI Madiun mengadakan pelatihan pembuatan kokedama yang menggandeng Omah Santri dengan Saudara Nurhuda, S.Pd., C.Ps sebagai pelatih dan narasumber pembuatan kokedama.

Kegiatan pelatihan kokedama ini diadakan di kelurahan Banjarejo, Madiun yang dihadiri oleh perwakilan PKK dan Karangtaruna. 

Pelatihan ini, menerapkan protokol kesehatan dan kaderisasi guna membatasi jumlah peserta pelatihan yang datang namun tetap dapat menyampaikan materi secara berantai untuk peserta yang tidak dapat hadir secara langsung sehingga hasil pelatihan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh peserta. 

"Selain menjadi kegiatan yang bisa mengisi waktu luang di masa pandemi, kegiatan pelatihan kokedama ini diharapkan bisa menjadi ide usaha yang dapat mengingkatkan perekonomian warga sekitar terutama di masa pandemi ini," tutur Ilham Mauladhie selaku ketua kelompok KKN-T 51 Universitas PGRI Madiun.

Pelatihan KokedamaKokedama dari Hasil Pelatihan

Kokedama garapan Omah Santri menggunakan cocofiber atau serat kelapa yang digunakan untuk membalut tanaman yang sebelumnya telah dibalut dengan kain tile yang didalamnya telah terdapat pupuk bokashi.  

Setelah serat kelapa telah terbalut dengan sempurna, selanjutnya benang wol di ikatkan secara rapih untuk mempercantik tampilan kokedama.

Karena ukurannya yang kecil, tanaman hias ala jepang ini juga dapat digantung sehingga menghemat ruang. Kokedama ini juga dapat menjadi alternatif bisnis yang dapat menghasilkan nilai ekonomis terutama di masa pandemi seperti sekarang. 

Dengan tren tanaman hias unik ini, para warga bisa maraup keuntungan mengingat pembuatan dan perawatan kokedama tidak sulit namun tetap unik. 

Harga yang dibanderol untuk kokedama ini mulai dari Rp 40 ribu sampai Rp 200 ribu, harga ini tergantung tanaman yang dipakai dalam kokedama. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES