UIN Maliki Malang Kukuhkan Lagi Tiga Guru Besar, Siapa Mereka?

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) kukuhkan tiga guru besar lagi di awal tahun 2021 ini, Rabu (17/2/2021).

Dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat, pengukuhan itu digelar di Graha Rektorat lantai 5 Kampus UIN Maliki Malang secara semi daring melalui live youtube dan luring. 

Tiga guru besar yang dikukuhkan itu adalah Prof. Dr. Nur Asnawi, M.ag. guru besar di Bidang Ilmu Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi.

Yang kedua adalah Prof. Dr. apt. Roihatul Mutiah, M.Kes di Bidang Ilmu Biologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK). Yang ketiga adalah Prof. Dr. H. Roibin, M. HI. di Bidang Keilmuan Dirasah Islamiyah (Kajian Islam) Fakultas Syariah.

"Pengukuhan rancananya akan dilaksanakan pada 21 Januari ternyata mundur sampai 17 Februari 2021," ujar Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag, Rektor UIN Maliki Malang sewaktu memberi sambutan pada acara pengukuhan.

Rektor UIN Maliki Malang menuturkan, menurut kabar yang ia terima, akan ada 5 orang lagi yang akan segera turun SK guru besarnya. 

Ia berharap, pengukuhan kelima guru besar tersebut akan dilangsungkan pada 5 Mei 2021. Dan rencananya dalam pengukuhan 5 Gubes tersebut akan dibagi dua sesi pengukuhan. Tiga guru besar dahulu, kemudian dua guru besar menyusul. Atau sebaliknya 2 dulu kemudian 3 guru besar,  agar prosesi pengukuhan tidak terlalu lama berdasarkan hasil tinjauannya pada pengukuhan hari ini.

"Saat ini terdapat 28 guru besar dan akan ditambah 5 lagi, sehingga kita punya 33 dan itu tagetnya kurang 10 lagi," sambungnya.

Rektor UIN Maliki Malang ini juga mengatakan, ia memberikan motivasi kepada Dosen UIN Maliki Malang agar mengajukan guru besar dengan dua cara.

Cara yang pertama ia lakukan dengan memberikan wawasan kepada Dosen UIN Maliki Malang bahwa instituti mereka sangat butuh peningkatan kualitas dan itu harus didukung oleh para dosen melalui kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengajuan jabatan tertinggi.

Cara yang kedua, ia sampaikan kepada Dosen UIN Maliki Malang bahwa mereka mempunyai potensi dan menjadi guru besar itu mudah karena ada standarnya. Salah satunya menulis artikel jurnal terindeks Scopus dan itu bisa dipelajari di Sipejar. "Dan itu merupakan improvisasi peningkatan kompetensi mereka dan tentu saya motivasi dengan pendekatan-pendekatan manusia yang lain misalnya saya japri dan secara formal dengan surat untuk himbauan dan sebagainya," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement