Indonesia Positif

Fakultas Pariwisata Universitas Ciputra Surabaya Mempersiapkan SDM Pariwisata Masa Depan

Rabu, 17 Februari 2021 - 09:30 | 86.06k
Agoes Tinus Lis Indrianto, S.S.,M.Tourism.,Ph.DDekan Fakultas Pariwisata Universitas Ciputra Surabaya.
Agoes Tinus Lis Indrianto, S.S.,M.Tourism.,Ph.DDekan Fakultas Pariwisata Universitas Ciputra Surabaya.

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa salah satu industri yang terdampak sangat besar dalam masa pandemi Covid19 adalah industri pariwisata. Secara global kerugian industri pariwisata sudah mencapai 935 miliar USD, dari seluruh aspek bisnis pariwisata, mulai dari akomodasi, tranportasi, rumah makan, travel agent, pusat belanja dan lain sebagainya.

Di Indonesia sendiri, kerugian industri pariwisata sudah mencapai puluhan triliun rupiah. Hal meninggalkan banyak keraguan bagi kesinambungan industri pariwisata di dunia. Namun, demikian sebagai sebuah industri yang paling cepat pertumbuhannnya di seluruh dunia setiap tahunnya, pariwisata adalah sebuah industri yang sangat dinamis.

Artinya bila sekarang ini lagi turun , maka suatu saat akan bangkit lagi dengan angka pertumbuhan yang lebih besar daripada sebelum penurunan. Hal ini sudah terbukti selama bertahun-tahun, termasuk di Indonesia. Ketika pada waktu peristiwa bom Bali di tahun 2002, banyak yang meramalkan bahwa Bali butuh waktu setidaknya 10 tahun untuk bisa bangkit normal seperti sedia kala. Yang terjadi waktu itu pada tahun 2003, akibat Bom Bali pertama yang memakan korban 204 orang, jumlah wisatawan asing di Bali jadi hanya 99 ribu.

Tahun 2004 mengalami kenaikan lagi. Ketika peristiwa Bom Bali kedua di 2005 terjadi penurunan jumlah wisatawan, namun tidak sebanyak waktu bom Bali Pertama. Namun semua anggapan bahwa Bali baru  bisa bangkit 10 tahun, telah dipatahkan dengan cepat, dalam waktu 5 tahun sejak bom Bali pertama, yaitu tahun 2007 pariwisata di Bali sudah kembali normal dan bahkan jumlah wisatawan mencapai 1,6 juta wisatawan asing; sebuah angka yang lebih tinggi daripada sebelum di bom.

Kasus yang terjadi  di Bali tersebut, adalah   menjadi salah satu bukti nyata bahwa industri pariwisata tidak akan pernah mati, bahkan kalaupun turun , maka kenaikannnya pun akan menjadi sangat besar. Apalagi bila pandemi secara global sudah bisa dikendalikan atau bahkan dihentikan.

Maka akan banyak sekali “wisata balas dendam”, akibat hasrat berpariwisata yang sudah lama dipendam karena pandemi. Saat ini pun, apabila perjalanan pariwisata internasional di berbagai negara sudah dibuka, pasti sudah akan banyak wisatawan yang akan nekat berpergian lagi, termasuk datang ke Indonesia.

Walaupun demikian, kehadiran pandemi Covid19 ini memberikan banyak pelajaran bagi manusia di semua aspek kehidupan, termasuk di dunia layanan pariwisata. Di masa depan maka industri pariwisata, tidak akan lagi sama seperti dulu lagi. Akan ada banyak layanan bisnis baru, produk pariwisata jenis baru dan bisnis model pariwisata baru yang akan berkembang pesat, yang akan merubah jenis kompetensi Sumber Daya Manusia di dunia pariwisata.

Seperti halnya yang disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang baru, bapak Sandiaga Uno. Ada 3 hal yang menjadi fokus utama untuk bisa mempercepat pulihnya pariwisata Indonesia, yaitu inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Ketiga hal ini tentu saja membutuhkan pola pikir dan ketrampilan baru yang harus dimiliki oleh setiap insan pariwisata di Indonesia.

Pada saat ini, tidak cukup hanya dengan mempunyai ketrampilan profesional yang bagus dan sikap yang melayani yang baik dalam menjalankan tugas, namun kemampuan berpikir kritis dan kreatif, kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan untuk mengambil risiko dalam membuat keputusan menjadi hal yang utama untuk dimiliki.

Pola pikir entrepreneur harus dimiliki setiap insan pariwisata di Indonesia, baik yang bekerja diperusahaan orang ataupun membuka bisnis sendiri. Ketrampilan dalam memanfaatkan teknogi digital harus mutlak dimilki untuk bisa bersaing, bertahan dan memenangkan persaingan di dunia pariwisata global. Datangnya pandemi Covid-19 telah mempercepat proses datangnya sebuah perubahan, yang menuntut setiap orang dan setiap perusahaan harus mampu beradaptasi dengan dunia digital dan memanfaatkan teknologi dalam semua layanannya.    

Fakultas Pariwisata di Universitas Ciputra Surabaya, sudah sejak awal mempersiapkan lulusannya tidak hanya memiliki ketrampilan professional yang bagus, namun juga ketrampilan dan pola pikir sebagai seorang entrepreneur, dimanapun mereka berkarya.

Walaupun, para lulusan ada yang memilih berkarir sebagai seorang professional di perusahaan, namun mereka memilki mental dan ketrampilan seorang entrepreneur, sehingga sangat dibutuhkan oleh perusahaan dimana mereka bekerja. Para alumni dari prodi pariwisata dari Universitas Ciputra Surabaya, baik dari program hotel, pariwisata ataupun kulinari  memiliki kreatifitas yang tinggi, semangat bekerja cerdas dan kemampuan menghadapi masalah dengan baik.

Hal ini di dukung dari sebuah proses belajar yang disusun secara komprehensif selama masa studi mereka di kampus. Dengan dukungan fasilitas yang sangat memadai dengan berbagai sarana laboratorium, kitchen, restaurant, travel dan hotel membuat para lulusan mampu beradaptasi cepat  dengan dunia industri pariwisata yang sangat dinamis.

Penguasaan ketrampilan professional yang diberikan oleh para dosen yang berpengalaman di dunia industri, dikombinasikan dengan kemampuan entrepreneurial yang dilatih di setiap semester membuat lulusan memilki kemampuan yang lengkap.

Keberadaan Apple Academy di Universitas Ciputra, bisa memperkuat kompetansi digital mahasiswa pariwisata di Universitas Ciputra. Di dukung dengan jaringan group bisnis yang besar dan berbagai kerjasama dengan berbagai perusahaan dan universitas kelas dunia, termasuk perusahaan di bidang teknologi pariwisata; membuat lulusan dari Fakultas Pariwisata Unversitas Ciputra memiliki kemampuan berinovasi, beradaptasi dengan baik dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk bisa menghadapi tantangan di dunia pariwisata masa depan.

***

*)Oleh: Agoes Tinus Lis Indrianto, S.S.,M.Tourism.,Ph.DDekan Fakultas Pariwisata Universitas Ciputra Surabaya.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES