Dosen UAD Bimbing MIM Wonosobo Gunung Kidul Menuju Sekolah Adiwiyata

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Tim Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) berupaya membantu melalui Program ToT bagi Guru untuk Sekolah Adiwiyata di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah atau MIM Wonosobo Gunung Kidul yang merupakan Sekolah Binaan UAD.

Tim Dosen PPM UAD tersebut diketuai oleh Dr. Trikinasih Handayani, M.Si. Beranggotakan Arief Abdillah Nurusman, M.Si, dan Caraka Putra Bhakti, M.Pd. Mereka melaksanakan PPM Training of Trainer (ToT) bagi guru-guru MIM Wonosobo selama enam bulan, 31 Maret hingga 30 Oktober 2020.

Trikinasih menjelaskan MIM Wonosobo Tanjung Sari berpotensi untuk menggapai predikat adiwiyata tingkat propinsi, nasional bahkan mandiri. "Saat ini sudah meraih Predikat adiwiyata Tingkat Kabupaten sehingga perlu terus dilakukan pendampingan untuk meraih tingkat yang lebih tinggi," katanya melalui siaran pers kepada TIMES Indonesia, Rabu (17/2/2021)

Sekolah Adiwiyata, lanjut Trikinarsih bukan hanya tampilan sekolah yang bersih dan hijau, melainkan juga sekolah yang mempunyai program dan aktivitas pendidikan yang mengarahkan siswanya memiliki budaya peduli lingkungan. "Dengan demikian warga sekolahnya memiliki karakter yang kuat," ungkapnya.

 Foto 2: Suasana ketika melakukan penanaman pohon mangga oleh tim Dosen UAD.  (FOTO : Tim PPM UAD for TIMES Indonesia)

Ia menambahkan kegiatan ini juga dilaksanakan sebagai upaya untuk memberikan pendampingan dan pembentukan karakter warga sekolah melalui program adiwiyata. "Dalam ToT ini juga disampaikan hal-hal terkait dengan Komponen dan Standar adiwiyata," tuturnya

Sementara itu, Caraka selaku Anggota Tim PPM UAD menambahkan materi ToT bagi guru meliputi penjelasan Peraturan Menteri Nomor 05 tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata. Selanjutnya melakukan desain implementasi program adiwiyata di MIM Wonosobo.

Berikutnya penanaman pohon perindang seperti mangga dan tamanisasi, dan materi terakhir dilakukan monitoring dan evaluasi program Adiwayata. Lanjut Caraka bimbingan dilakukan secara blended learning dengan luring, karena ada pandemi Covid-19 dilakukan secara daring.

Foto 3: Tim Dosen UAD, Guru-guru MIM Wonosobo Gunung Kidul, dan Mahasiswa UAD  (FOTO : Tim PPM UAD for TIMES Indonesia)

Hal senada juga disampaikan oleh Heri Mustofa, Kepala Madrasah MIM Wonosobo Tanjung Sari Gunung Kidul bahwasanya sekolah membutuhkan pelatihan dan pendampingan menuju Sekolah adiwiyata tingkat propinsi.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah dasar serta menjawab tantangan di era global saat ini sekolah dituntut agar memiliki sebuah ke unggulan. "Hal ini dapat berjalan dengan baik dengan adanya kerja sama dan kontribusi pihak sekolah dan warga sekolah," papar Trikinarsih Ketua Tim PPM Universitas Ahmad Dahlan (UAD). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement