Ekonomi

BPS Jatim Catat Gini Ratio Jatim Turun 0,002 Poin

Selasa, 16 Februari 2021 - 22:30 | 36.40k
Grafis tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Jatim September 2020. (Foto: Dok. BPS Jatim)
Grafis tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Jatim September 2020. (Foto: Dok. BPS Jatim)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat pada September 2020, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Jawa Timur (Gini Ratio) sebesar 0,364.  Angka ini turun 0,002 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2020 sebesar 0,366.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan, mengatakan, Gini Ratio merupakan salah satu ukuran ketimpangan yang sering digunakan.

Nilai Gini Ratio berkisar antara 0–1. Semakin tinggi nilai Gini Ratio menunjukkan ketimpangan yang semakin tinggi.

Gini Ratio di Provinsi Jawa Timur pada Maret 2011 tercatat sebesar 0,374 dan menurun menjadi 0,351 pada September 2011.

Selanjutnya, Gini Ratio cenderung meningkat hingga mencapai angka tertinggi pada Maret 2015, yaitu sebesar 0,415.

Pada periode September 2015 nilai Gini Ratio mulai turun menjadi 0,403 dan cenderung menurun hingga mencapai angka 0,396 pada Maret 2017.

“Pada September 2017 Gini Ratio meningkat kembali menjadi sebesar 0,415, pada Maret 2018 turun menjadi sebesar 0,379, dan cenderung terus menurun menjadi sebesar 0,364 pada September 2020,” papar Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan, Selasa (16/2/2021).

Sementara Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2020 tercatat sebesar 0,373, turun dibandingkan Gini Ratio Maret 2020 yang sebesar 0,377.

Sedangkan Gini Ratio di daerah perdesaan pada September 2020 tercatat sebesar 0,318, naik dibandingkan Gini Ratio Maret 2020 yang sebesar 0,316.

Pada September 2020, distribusi pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah adalah sebesar 19,06 persen. Artinya pengeluaran penduduk berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah.

Demikian pula jika dirinci menurut wilayah, pengeluaran penduduk baik di daerah perkotaan maupun perdesaan berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah.

“Pada daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 18,50 persen, dan di perdesaan angkanya tercatat sebesar 21,36 persen,” pungkas Kepala BPS Jatim Dadang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES