Peristiwa Daerah

Mengaku Tak Diberi Makan, ART di Probolinggo Kabur dari Rumah Majikan Tengah Malam

Selasa, 16 Februari 2021 - 20:04 | 72.66k
Pariyem (kiri), ART yang kabur dari rumah majikan karena kelaparan. (Foto: Happy/TIMES Indonesia)
Pariyem (kiri), ART yang kabur dari rumah majikan karena kelaparan. (Foto: Happy/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Seorang asisten rumah tangga di Kota Probolinggo Jawa Timur mendadak kabur dari rumah majikan saat tengah malam. Ditemui di kediamannya, ART setengah baya itu mengaku terpaksa karena kelaparan dan mencari makan.

Bahkan karena keluar dari lantai dua secara diam-diam itu, aksi ART bernama Pariyem (44) sempat dicurigai warga sekitar. Karena mencurigakan, akhirnya salah satu warga di jalan Juanda Tisnonegaran, Kanigaran Kota Probolinggo membuntuti Pariyem.

Perjalanan sang pembantu itu sungguh miris. Berakhir di tong sampah di dekat gerai pizza ternama. Tak jauh dari rumah majikannya. Di tong sampah itu, tanpa ragu Pariyem mengais makanan sisa. Sebagian dimakannya, sebagian dibawa pulang. Untuk diberikan pada sang anak.

“Jadi tidak ada penyekapan ya, si ART itu keluar untuk mencari makan karena lapar. Kasus ini pun sudah diselesaikan bersama tiga pilar. TNI, Polri dan perangkat setempat. Sang majikan sudah bersedia bertanggung jawab, memberikan semua gaji dan hak pembantunya itu. Masalah ini berakhir damai,” kata Plt Kapolsek Mayangan, AKP Suharsono, Selasa (16/2/2021).

Pariyem-2.jpgKini Pariyem dan anaknya tinggal di rumah anak tirinya. (Foto: Happy/TIMES Indonesia)

Terpisah, ditemui di kediaman anak tirinya, di gang Priksan, jalan Panglima Sudirman, Wiroborang, kota Probolinggo Jawa Timur. Pariyem hanya bisa pasrah dan masih lelah.

Pariyem menuturkan dirinya terpaksa kabur keluar rumah pada dinihari kemarin karena mencari makan. Sebab sang majikan selalu marah jika dirinya minta makan. “Saya keluar rumah dinihari itu karena mencari makan. Khawatir tidak makan besoknya,” kata Pariyem.

Diceritakannya, ia bekerja pada keluarga U-S-M, di sekitar jalan Cokroaminoto Kanigaran, Kota Probolinggo tepatnya sejak sekitar enam tahun silam. Selama kurun waktu tersebut, Pariyem tidak pernah pulang. Serta mendapat perlakuan buruk dari majikan. Terutama majikan perempuan, alias istri U-S-M.

Sang majikan disebut kerap bertindak kasar. Seperti memukul dan berkata kasar. Baik pada dirinya maupun anak perempuannya yang masih berusia 10 tahun. “Tidak digaji. Baru tadi malam itu, ketika kedapatan kabur, saya dikasih uang sekitar 12 juta,” katanya.

Terpisah, U-S-M menepis tudingan sang ART. Sejauh ini, pihaknya sudah memberikan perlakuan yang baik pada sang pembantu. Terutama soal makanan.

Pariyem-3.jpgPariyem saat ditemui di kediaman anak tirinya. (Foto: Happy/TIMES Indonesia)

“Itu tidak benar, bahkan yang disebut masyarakat penyekapan itu juga tidak benar. Kami sudah memberikan semua haknya. Makan juga kami penuhi, sehari tiga kali. Kadang kalau ada kue juga kami berikan,” jelasnya, pada sejumlah wartawan.

Soal gaji yang tidak diberikan, U-S-M meluruskan bahwa gaji itu dirupakan tabungan. Sudah diberikan semua pada yang bersangkutan. Persoalan inipun, sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Diketahui oleh perangkat kelurahan, Babinsa dan Babhinkamtibmas setempat.

Dari kejadian itu, kedua belah pihak kemudian membuat surat perjanjian. Untuk tidak membawa perkara tersebut ke ranah hukum. Sebab pihak majikan sudah bersedia memenuhi semua hak ART yang kabur tengah malam di Probolinggo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES