Kopi TIMES

Literasi Untuk Generasi di Masa Pandemi

Selasa, 16 Februari 2021 - 23:11 | 86.15k
Meitya Rahma, S. Pd, Pustakawan sekolah, pegiat literasi.
Meitya Rahma, S. Pd, Pustakawan sekolah, pegiat literasi.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sampai saat ini pandemi juga belum ada tanda tanda berakhir, justeru angka positif dari hari ke hari semakin meningkat. Daerah berzona merah pun semakin merata.

Pandemi membawa perubahan dari semua aspek kehidupan. Mulai dari sektor ekonomi sampai pendidikan. Pandemi memberi hikmah untuk memfungsikan kembali peran keluarga sebagai pendidik utama dan pertama pada generasi. Karena yang bertanggung jawab pada pendidikan bukan hanya sekolah, namun  keluargalah (orangtua) yang utama mendidik generasi. Karena sejatinya pendidikan yang utama adalah dari orangtua/ keluarga, sekolah  Sebagai generasi muda yang menjadi harapan orangtua dan bangsa pandemi ini harus bisa memanfaatkan waktu untuk bisa berkarya seluas luasnya.

Bukan malah memanfaatkan waktu luang dengan hal hal yang bertentangan dengan norma dan agama. Karena banyak remaja selama pandemi ini melakukan sex  bebas seperti yang terjadi di Bantul. Selama pandemi ini angka pengajuan dispensasi cukup tinggi di Kabupaten Bantul. Naiknya angka pernikahan dini di Bantul tinggi karena banyak remaja hamil di luar nikah. Pengadilan Agama Kabupaten Bantul mencatat, dari Januari hingga Agustus terdapat 152 (tribunnews.com,7/8/20).

Dengan naiknya angka dispensasi nikah selama pandemi ini membuktikan bahwa pergaulan remaja semakin bobrok. Budaya hedonisme, liberal di kalangan remaja salah satunya yang membuat mereka melakukan aktifitas yang bertentangan dengan norma dan agama. Korean wave melalui drakor dan k-pop telah banyak mempengaruhi anak muda negri ini. Membuat mereka menjadi generasi "halu". 

Maka penting kiranya membentengi remaja di masa pandemi ini agar tidak melakukan perbuatan yang dilarang agama ataupun norma.  Dan perlu kiranya membimbing mereka untuk melakukan kegiatan positif. Salah satunya dengan pembiasaan literasi di rumah. Pergeseran makna literasi  yang bukan hanya sebatas membaca dan menulis, namun sekarang ini literasi memiliki arti luas.

Literasi mengandung beragam arti (multi literacies). Ada  literasi media literasi teknologi, literasi ekonomi, literasi informasi  literasi moral, dll. Pada hakikatnya budaya literasi seperti ini perlu dikembangkan di setiap lini kehidupan. Setiap saat  kita dituntut untuk  berliterasi.karena literasi terkait kehidupan disekitar kita. Pergeseran makna literasi ini membuat literasi bermakna membaca saja tapi lebih  luas,  "learning by doing"  istilah singkatnya.

Generasi berkualitas tak hanya  memiliki literasi sains yang baik namun juga memiliki kemampuan berpikir kreatif, menganalisis masalah mencari solusi, mengambil keputusan. Untuk membendung dampak negatif perkembangan global dan kemajuan teknologi membutuhkan  kemampuan literasi moral dan agama.

Kemampuan berliterasi islam misalnya,  meliputi pemahaman nilai-nilai akidah, akhlak, syariat. Dengan kemampuan literasi ini akan meminimalisir dampak buruk pergaulan bebas, dekadensi moral pada remaja. Di sinilah peran utama para orangtua dalam pembiasaan literasi agama maupun science. Karena keduanya haruslah berimbang.

Keseimbangan kedua aspek literasi ini (science,ilmu pengetahuan dan agama) ini merupakan hal yang penting untuk menghasilkan generasi yang tak hanya pandai dalam ilmu pelajaran namun juga memiliki ketaqwaan

***

*) Oleh: Meitya Rahma, S. Pd, Pustakawan sekolah, pegiat literasi.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES