Ekonomi

Dampak Pandemi, Tingkat Kunjungan Kampung Wisata Warna-Warni Masih Rendah

Selasa, 16 Februari 2021 - 14:41 | 41.32k
Subscribe TIMES TV KLIK

TIMESINDONESIA, MALANG – Pandemi Covid-19 yang hampir berusia satu tahun ini masih memberikan dampak yang sangat signifikan bagi Kampung Wisata Warna-Warni di Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Hingga awal tahun 2021 pun, wisata tematik tersebut masih saja sepi pengunjung.

"Kalau di sini situasi aman, tapi pengunjung ya sepi. Apalagi dengan adanya pandemi ini, suram sekali," ujar Ketua RW 02 Kelurahan Jodipan, Soni Parin saat ditemui TIMES Indonesia, Selasa (16/02/2021).

Ketua RW JodipanKetua RW 02 Jodipan selaku pengelola Kampung Wisata Warna-Warni Jodipan, Kota Malang, Soni Parin saat ditemui awak media, Selasa (16/02/2021). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

Untuk penurunan jumlah pengunjung sendiri, Soni mengungkapkan, hingga saat ini hanya sekitar 25 sampai 50 persen pengunjung yang masuk. Artinya, salah satu kampung tematik di Kota Malang yang cukup terkenal tersebut masih mengalami penurunan yang sangat signifikan.

"Pengunjung normal ya sekitar 200 sampi 400 orang per hari mas. Sekarang 100 aja gak ada, mentok itu sekitar 80 orang per hari," ungkapnya.

Untuk protokol kesehatan (prokes) yang diterapkan oleh pihak pengelola Kampung Warna-Warni Jodipan sendiri masih hampir sama seperti biasanya. Sesuai dengan apa yang telah dianjurkan oleh pemerintah.

"Untuk prokes juga sudah seperti biasa. Kami lengkapi dengan cuci tangan, wajib bermasker, hand sanitizer, ya sesuai anjuran pemerintah," katanya.

Kampung Wisata Warna Warni 2

Pada awal tahun 2021 ini, lanjut Soni, perawatan fasilitas yang berada di kawasan Kampung Warna-Warni sebenarnya ditangani oleh perusahaan yang mensupport kawasan wisata tematik tersebut. Namun semenjak bulan Agustus 2020 lalu hingga saat ini masih belum ada bantuan yang diberikan guna perawatan fasilitas yang ada.

"Untuk perawatan itu sekarang sebenarnya ditangani oleh perusahaan yang support kita. Tapi karena pandemi ini, perusahaan juga agak menurun, hingga saat ini juga belum ada bantuan dari sana. Ya sekitar mulai Agustus sampai sekarang belum ada bantuan," paparnya.

Selain itu, untuk pihak Pemkot Malang sendiri, Soni menuturkan bahwa masih belum ada perhatian lebih hingga saat ini. Pihaknya bersama orang kampung sekitar masih berjuang sendiri-sendiri untuk mempertahankan wisata kampung warna-warni tersebut.

"Pemerintah belum ada perhatian sejauh ini. Bantuan insentif pun juga belum ada. Kami pernah ngajukan bantuan untuk para pedagang (UMKM) di sini, tapi ya belum tembus-tembus," tuturnya.

Dirinya membeberkan, biasanya sebelum ada pandemi Covid-19, di Kampung Wisata Warna-Warni biasanya melakukan tradisi bagi-bagi sembako dan juga ada event kampung wisata tematik. "Apalagi sekarang sudah mau hari raya. Biasanya diharuskan ada event kampung wisata tematik, tapi anggaran yang keluar cuma Rp 4 juta. Kan gak cukup ya, gak mungkin cukup buat event. Kalau perhitungan saya ya sekitar Rp 10-11 jutaan," ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES