Pendidikan

Mahasiswa UMM Unjuk Rasa Minta Keringanan SPP di Masa Pandemi Covid-19

Selasa, 16 Februari 2021 - 13:51 | 132.65k
Mahasiswa UMM saat melakukan demonstrasi. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Mahasiswa UMM saat melakukan demonstrasi. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGMahasiswa UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) lakukan unjuk rasa menuntut keringanan SPP karena dampak pandemi Covid-19, Selasa (16/2/2021).

Pendemo yang tergabung Aliansi Mahasiswa Bergerak (Mager) itu menyampaikan aspirasinya secara bergantian. Hingga tiba di depan rektorat UMM, mereka mengharapkan ditemui langsung oleh Rektor UMM Dr Fauzan.

Mahasiswa UMM 2

Koordinator Aksi, Ilham Abdun Nasir, menegaskan ratusan mahasiswa yang melakukan demonstrasi ini merupakan perwakilan seluruh mahasiswa yang teriak meminta penurunan SPP.

"Kami mendesak Rektor UMM untuk mengabuli sembilan tuntutan kami. Sebenarnya aksi ini adalah aksi lanjutan dari aksi-aksi sebelumnya," tegasnya.

Berikut 9 poin tuntutan Aliansi MAGER UMM:

  1. Pemotongan SPP 50 persen selama pandemi
  2. Pembebasan pembayaran SPP untuk mahasiswa yang sudah tidak mengambil mata kuliah
  3. Berikan kuota gratis selama perkuliahan daring
  4. Hentikan peningkatan biaya SPP sebesar 5 persen pertahun
  5. Ringankan biaya magang selama pandemi
  6. Berikan perpanjangan masa pembayaran SPP
  7. Kembalikan 50 persen uang P2KK dan Pesmaba Mahasiswa Baru dikarenakan para mahasiswa baru tidak melaksanakan P2KK secara offline dan tidak semuanya para mahasiswa baru melaksanakan Pesmaba offline
  8. Hentikan pungli parkir masjid untuk mahasiswa UMM dikarenakan itu termasuk fasilitas kami dari uang SPP yang kami bayarkan
  9. Berikan efektivitas pembelajaran selama pandemi

Aksi mahasiswa diawali dengan penyampaian aspirasi dan sempat saling dorong dengan petugas keamanan UMM. Ratusan demonstran awalnya tidak diperbolehkan masuk ke dalam kampus.

Mahasiswa tak menghiraukan hadangan petugas keamanan. Mereka tetap memaksa masuk dan ingin menyampaikan langsung aspirasi dan tuntutan kepada Rektor UMM.

Mahasiswa UMM 3

Ilham menilai meskipun UMM pernah ada kebijakan bantuan biaya kepada mahasiswa karena dampak pandemi Covid-19, kompensasi Rp 500 ribu itu dianggap tidak cukup mengkover kebutuhan.

"Kompensasi Rp 500 ribu itu diberikan hanya satu semester dan ini gak realistis. Intinya kami meminta semua tuntutan dipenuhi," pintanya.

Sementara itu, Rektor UMM Dr Fauzan saat dikonfirmasi awak media menjelaskan bahwa kebijakan penurunan SPP hingga 50 persen adalah tidak mungkin.

"Tetapi kita punya kebijakan setiap semester kita potong Rp 500 ribu. Lha kemudian jika memang ada mahasiswa yang benar-benar tidak sanggup, ya dia mengajukan permohonan," ucapnya.

Mahasiswa UMM tetap memaksa untuk dipenuhi semua tuntutan karena pandemi Covid-19 berdampak kepada pendapatan orang tua. Sedangkan operasional kampus menurun karena semua perkuliahan berlangsung daring. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES