Tekno

Parkir Elektronik di Gresik Masih Dilakukan Manual

Selasa, 16 Februari 2021 - 12:14 | 45.67k
Juru parkir saat menggunakan parkir elektronik (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)
Juru parkir saat menggunakan parkir elektronik (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Keberadaan mesin parkir elektronik di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, masih belum maksimal. Hal ini membuat para pelanggan masih membayar secara manual ke juru parkir.

Sebagai informasi, Dinas Perhubungan Gresik telah memasang 10 mesin parkir elektronik pada tahun anggaran 2018. Awalnya, wacana digitalisasi parkir ini untuk mencegah kebocoran pendapatan retribusi.

Salah satu pelanggan parkir Ahmad Robi Firmansyah mengatakan, meski sudah ada mesin parkir elektronik pihaknya masih membayar secara manual ke juru parkir.

Juru-parkir-saat-menggunakan-parkir-elektronik-2.jpg

"Iya, ini masih bayar Rp2000 ke juru parkir, belum pernah bayar pakai nontunai," katanya ketika ditemui di depan Pasar Gresik, Selasa (16/2/2021).

Robi berharap agar keberadaan parkir elektronik bisa dimaksimalkan sesuai dengan tujuan awal yakni mencegah kebocoran retribusi dengan pembayaran nontunai.

"Gatahu juga kapan bisa dimaksimalkan, beberapa kali kesini tetap bayar manual kok. Semoga lekas segera bisa dipakai, eman juga kalau tidak dipakai oleh masyarakat," terangnya, menambahkan.

Kepala Dinas Perhubungan Gresik, Nanang Setiawan mengatakan untuk operasional tempat parkir elektronik belum dioperasikan, karena menunggu Peraturan Daerah (Perda). 

Menurutnya, dengan keluarnya Perda tersebut disiapkan 1,2 M untuk gaji juru parkir (Jukir), operasional tempat parkir elektronik, sewa hosting 50 juta, kertas print Tempat Parkir Elektronik (TPE) sebesar 13 Juta. 

"Untuk terkait parkir elektronik sudah keluar yakni Perda Nomor 3 tahun 2021," kata Nanang ketika dikonfirmasi TIMES Indonesia.

Diungkapkan Nanang pihaknya bakal menggelar rapat bersama stakeholder terkait penerapan parkir dengan sistem digital dengan mengundang jasa integrator sim serta perbankan, termasuk penyedian jasa.

Ia pun berharap, dalam waktu dekat parkir elektronik bisa digunakan oleh masyarakat sehingga bisa maksimal dan sesuai dengan tujuan awal, yakni mencegah kebocoran retribusi.

"Semoga semuanya selesai dalam waktu satu atau dua bulan, serta bisa masuk program kerja 100 hari bupati dan wakil bupati terpilih," ucap dia menanggapi parkir elektronik di Gresik masih dilakukan manual. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES