Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Disnaker Ajak Peserta KSM-16 Unisma Malang Sosialisasikan Program Transmigrasi

Senin, 15 Februari 2021 - 17:31 | 110.50k
Sosialisasi program transmigrasi di kelurahan Kidangbang kecamatan Wajak bersama Disnaker Kabupaten Malang dan peserta KSM-16 Unisma. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Sosialisasi program transmigrasi di kelurahan Kidangbang kecamatan Wajak bersama Disnaker Kabupaten Malang dan peserta KSM-16 Unisma. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Unisma Malang melaksanakan Kandidat Sarjana Mengabdi Tematik atau KSM-T kelompok 16 di Desa Kidangbang, Wajak, Kabupaten Malang.

Salah satu kegiatan mahasiswa di desa tersebut adalah membantu Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang yang tengah menyosialisasikan program transmigrasi ke setiap desa maupun kecamatan, Rabu (10/2).

Acara dihadiri langsung oleh Kabid Transmigrasi, Disnaker Kabupaten Malang Wahyuningsri, Kepala Desa Kidangbang Daman Tri Wahyudi, serta 35 warga.

Wahyuninhsri mengajak mahasiswa Unisma Malang peserta KSM-16 Dusun Kidangbang, untuk berpartisipasi menyosialisasikan program ini kepada warga melalui brosur yang sudah disediakan.

Kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan dengan melaksanakan protokol kesehatan. Di pintu masuk balai desa mahasiswa KSM-16 Unisma sudah berjaga untuk mengukur suhu tubuh, penyemprotan handsanitizer, dan pembagian masker untuk memenuhi protokol kesehatan.  Sedangkan beberapa mahasiswa KSM-16 lainnya mengarahkan warga untuk mengisi daftar hadir.

Proses administrasi

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Pada kegiatan tersebut, Wahyuningsri menjelaskan pendaftaran transmigrasi periode 2021 dibuka mulai Januari hingga Desember. Jika kuota sudah penuh, maka pendaftar akan di ikutkan tahun berikutnya.

Ia mengatakan tidak semua pendaftar bisa di berangkatkan, selain keterbatasan kuota, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Seperti sudah berkeluarga dan memiliki KK, usia tidak boleh melebihi 50 tahun, dalam kondisi siap dan sehat dsb. Jika persyaratan tersebut sudah dipenuhi akan di lanjutkan dengan proses sleksi.

"Kuota tahun ini sangat berkurang dari sebelumnya, dulu kuota untuk trasmigrasi ribuan, sekarang untuk provinsi Jawa Timur sekitar 160KK,"  ujar Wahyuning dalam sambutannya.

Penyemprotan handsanitizer

Lebih lanjut, Ia memastikan  masyarakat tidak perlu khawatir terkait dengan akomodasi ataupun kehidupan disana nantinya, karena dari awal keberangkatan hingga tempat tingga di daerah yang di tuju sudah di tanggung pemerintah.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

"Program ini tidak di pungut biaya apapun. Bahkan untuk tiket pesawat keberangkatan akan di tanggung pemerintah, jika dalam satu KK ada empat orang, maka empat orang tersebut akan kami siapkan tiket keberangkatannya, selain itu disana sudah disiapkan satu rumah dan dua hektar lahan untuk bercocok tanam," jelasnya.

Tak berhenti disitu, sesampainya disana transmigran akan dijamin kebutuhan pokoknya selama 10-12 bulan ke depan. Masyarat Kabupaten Malang yang mengikuti program transmigrasi sebelum keberangkatan diharuskan mengikuti pelatihan terkait teknik pertanian, keterampilan, dan pembekalan hidup. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Pewarta: Farha Qonita, dkk. Mahasiswa KSM Kelompok 16 Universitas Islam Malang (UNISMA)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES