Ekonomi

Mengenal Motif Batik Khas Ciamis yang Bernilai Filosofis dan Historis

Selasa, 16 Februari 2021 - 08:44 | 355.71k
Pengrajin Rukun Batik Ciamis sedang membatik dengan teknik batik cap. (foto: Natasya/TIMES Indonesia)
Pengrajin Rukun Batik Ciamis sedang membatik dengan teknik batik cap. (foto: Natasya/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, CIAMIS – Siapa yang tidak mengenal batik? Warisan sandang turun menurun asli dari nenek moyang Indonesia ini menjadi ciri khas kebudayaan Indonesia. Pastinya berbagai daerah di Indonesia memiliki ragam batik khas masing-masing. Salah satunya, batik khas Ciamis Jawa Barat yang memiliki nilai filosofis dan historisnya.

"Batik khas Ciamis bermotif yang melambangkan identitas Ciamis. Ada motif galuh pakuan, motif ciung wanara, motif seno, motif bunga raflesia, motif ciung bunga," ucap Toha, Ketua Pembatik Koperasi Rukun Batik Ciamis, Senin (15/2/2021).

Batik CiamisMotif bunga raflesia yang telah selesai di cap oleh pengrajin Rukun Batik Ciamis (foto: Natasya/TIMES Indonesia)

Adapun motif yang menunjukkan sejarah kejayaan kerajaan Galuh di Ciamis yaitu motif Galuh Pakuan dan Motif Ciung Wanara dan Ciung Bunga. Ciung Wanara adalah legenda cerita rakyat yang sangat terkenal pada masa kerajaan Galuh.

"Motif Seno melambangkan karakter masyarakat Ciamis yang sederhana, tetapi berwibawa atau elegan. Sedangkan, motif bunga raflesia menggambarkan bunga unik yang tumbuh di Indonesia," jelasnya.

Salah satu perajin Rukun Batik Ciamis, Nana memaparkan teknik pembuatan batik yang masih dilakukan di Ciamis. "Teknik pembuatan batik yang masih berjalan sampai saat ini adalah teknik batik cap. Prosesnya lebih mudah, tidak memakan banyak waktu, sehari juga bisa selesai ratusan potong kain batik," paparnya.

Batik kas CiamisStempel cap bermotif Seno untuk batik khas Ciamis (foto: Natasya/TIMES Indonesia)

Teknik cap itu menggunakan stempel besar yang bergambar motif batik, lalu stempelnya dicelupkan ke lilin yang telah dicairkan. Kemudian dicapkan ke kain polos. Terakhir, kainnya dicelupkan ke kain pewarna dan dibersihkan di air bersih.

"Sejatinya tradisi membatik dari leluhur aslinya adalah teknik batik tulis yang memakai canting dan lilin cair. Kalau teknik cap sedikit ada unsur tradisinya karena memakai lilin yang mencair juga. Namun, seiring kemajuan teknologi, membuat orang lebih banyak memproduksi batik printing yang lebih mudah dan cepat," terangnya.

Batik printing sebenarnya tidak mencirikan tradisi karena memakai kain tekstil yang bermotif batik. Sedangkan, batik yang sesuai tradisi adalah menggunakan lilin yang dicairkan. "Saya berharap pemerintah lebih memberdayakan batik khas Ciamis yang lebih menonjolkan tradisi nenek moyang Indonesia," harapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES