Ekonomi

Ribuan Hektare Tambak di Indramayu Terendam Banjir, Petambak Rugi Miliaran

Senin, 15 Februari 2021 - 17:08 | 32.49k
Orang-orang saat memancing di tambak yang kebanjiran.(Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Orang-orang saat memancing di tambak yang kebanjiran.(Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Tambak seluas 4001,3 hektare di Kabupaten Indramayu terendam banjir. Akibatnya, para petambak mengalami kerugian miliaran rupiah.

Berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, kawasan tambak yang paling terdampak berada di Kecamatan Losarang, dengan total tambak yang terendam seluas 3.800 hektare. Sisanya berada di wilayah Pasekan, Cantigi, dan lain-lain.

Menurut Plt. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi, kebanyakan yang terdampak adalah tambak ikan air tawar, seperti lele, udang, bandeng, dan nila. Saat banjir datang, ikan-ikan tersebut menjadi berpencar keluar.

Selain itu, lanjutnya, datangnya banjir juga mengakibatkan perubahan struktur tanah di tambak. Sehingga, banyak tambak yang mengalami kerusakan dan berujung kerugian para petambak ikan.

"Kerugian bisa mencapai miliaran rupiah," ujarnya, Senin (15/2/2021).

Orang orang saat memancing b

Edi mencontohkan untuk wilayah Losarang saja, setiap harinya bisa panen 5-10 ton ikan per hari. Apabila banyak ikan yang lepas lantaran banjir, maka petambak mengalami kerugian cukup besar setiap harinya.

"Makanya banyak yang memancing di area tambak yang banjir, karena banyak ikan yang lepas," tuturnya.

Demi memberikan perlindungan bagi para petambak yang terdampak, kata dia, ada beberapa yang sudah mempunyai Kartu Asuransi Perikanan bagi Pembudidaya Kecil (APPIK), yang merupakan program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Hanya saja, program ini memiliki keterbatasan kuota, hanya 160 orang. Sedangkan, masih banyak petambak di Indramayu yang tidak mendapatkan asuransi.

Dengan asuransi tersebut, para petambak yang terdampak nantinya bisa mendapatkan bantuan berupa uang dan benih. Untuk mendapatkan asuransi tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI akan menyeleksi langsung dan hanya memberikan kuota sebanyak 160 orang.

"Sayangnya, kuota asuransi dari pusat hanya 160 orang untuk tahun 2020-2021. Sementara masih banyak petambak yang terdampak banjir namun tidak tercover asuransi," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES