Kepala Disparbud Kota Pariaman Paparkan 6 Langkah Jitu Genjot Sektor Pariwisata Masa Pandemi

TIMESINDONESIA, PARIAMAN – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman (Disparbud Kota Pariaman), Sumatera Barat (Sumbar), Dwi Marhen Yono, S.STP, M.Si, cetus 6 langkah jitu genjot sektor pariwisata dimasa pandemi Covid-19.

“Pertama, penerapan protokol kesehatan yang ketat,” katanya, Minggu (14/2/2021).

Penerapan protokol kesehatan secara ketat, lanjut Dwi Marhen, harus dilakukan oleh seluruh stake holder sektor pariwisata. Baik didestinasi wisata maupun sektor penunjangnya. Seperti hotel, homestay, rumah makan, restoran, dalam setiap even dan dikalangan pengunjung atau wisatawan sendiri.

Pemikiran ini disampaikan Kadispar termuda di Sumbar saat mengikuti diskusi bersama Jaringan Pimred Sumbar (JPS) di Auditorium Istana Gubernuran Provinsi Sumatera Barat, di Kota Padang, Sabtu kemarin (13/2/2021).

Dalam diskusi bertema ‘Strategi Booming Pariwisata Sumbar di Masa Pandemi’, tersebut dia mewakili Wali Kota Pariaman, Dr H Genius Umar, S.Sos, M.Si.

“Langkah yang kedua, promosi pariwisata yang kreatif, terstruktur dan massif. Bisa melibatkan tim kreatif, Pasukan Medsos, melalui perlombaan video kreatif dan lainnya,” ungkap Dwi Marhen.

Ketiga, lanjutnya, penyelenggaraan even yang mengandung 3 C. Yakni, Creative Value, Commercial Value dan Communication Value. Mengoptimalkan masa ‘Pit Stop’ di tengah pandemi dengan melakukan maintenance disemua pendukung pariwisata. Langkah kelima, selalu bersinergi dan berkolaborasi.

“Terakhir atau langkah keenam, selalu berdoa dan memohon ridho Allah SWT,” cetus Kepala Dinas yang diakhir 2020 meraih penghargaan Best Leadership & Profesional dari lembaga independen Majalah Penghargaan Indonesia ini.

Disebutkan, usulan tentang 6 langkah jitu genjot sektor pariwisata dimasa pandemi Covid-19 tersebut adalah hasil arahan Wali Kota Pariaman, Dr H Genius Umar, S.Sos, M.Si. Serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno.

Karena perlu dipahami bahwa d imasa pandemi Covid-19, telah terjadi perubahan paradigma di kalangan wisatawan. Dimana sebelumnya wisatawan lebih memilih mengunjungi destinasi wisata yang instagramable. Kini yang dijadikan rujukan kunjungan lebih mengedepankan sisi keamanan dan kesehatan.

Wisatawan akan berbondong-bondong mencari destinasi wisata yang menerapkan CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment). Serta penerapan protokol kesehatan yang ketat.

“Sudah tentu destinasi yang dicari adalah destinasi atau daerah kunjungan yang aman, nyaman dan sehat,” jelas Dwi Marhen.

Dalam diskusi dengan Jaringan Pimred Sumbar (JPS), ikut diundang menjadi pemateri, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Sumbar, Novrial R Mangkutto, Pakar Pariwisata, Sari Lenggogeni, Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Provinsi Sumbar, Ian Hanafiah, Praktisi Pariwisata, M Zuhrizul dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Mentawai, Naslindo Sirait.

Diundang pula, Wali Kota Pariaman, Dr H Genius Umar, S.Sos, M.Si, yang selanjutnya diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman), Dwi Marhen Yono, S.STP, M.Si.

Untuk diketahui, meski menjadi Kadispar termuda di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Dwi Marhen memang sudah kenyang dalam strategi mendorong percepatan kemajuan sektor pariwisata. Dia adalah salah satu orang yang berjasa dalam mendongkrak sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Sebagai putra kandung Bumi Blambangan, dia juga pelopor wisata pedesaan Banyuwangi. Sebuah gerakan yang mendorong setiap desa bisa memiliki potensi pariwisata masing – masing. Dan dari kegigihanya itulah, yang mengantar Dwi Marhen hingga memiliki hubungan baik dengan Menparekraf Sandiaga Uno, serta pejabat level nasional lainnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement