Kesehatan

Jaga Mata dari Radiasi Gadget, Ini Tipsnya

Sabtu, 13 Februari 2021 - 18:00 | 76.02k
dr. Yuliono Trika Nur Hasan, SpM, Dosen Ilmu Kesehatan Mata di FKIK UIN Maliki Malang. (Foto: Yuliono Trika For TIMES Indonesia)
dr. Yuliono Trika Nur Hasan, SpM, Dosen Ilmu Kesehatan Mata di FKIK UIN Maliki Malang. (Foto: Yuliono Trika For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – dr. Yuliono Trika Nur Hasan, SpM, Dosen Ilmu Kesehatan Mata di FKIK UIN Maliki Malang mengingatkan bahaya radiasi pada mata yang disebabkan oleh gadget atau menatap layar komputer.

"Radiasi gadget dikarenakan oleh penggunaan komputer dan layar monitor yang berlebihan, keluhan itu disebut dengan Computer vision syndrome (CVS), atau sering juga disebut sebagai visual fatigue dan digital eye strain," ujar dr. Yuliono Trika kepada TIMES Indonesia, Sabtu (13/2/2021).

Dokter Poli Mata di 3 tiga rumah sakit swasta Malang ini menutukan, gejala yang dialami oleh penderita CVS yaitu mata menjadi buram, nyeri kepala, iritasi mata, penglihatan menjadi ganda, mata merah dan kering, sakit kepala, leher, pundak, dan punggung.

Ia juga menuturkan, beberapa hal yang dapat menyebabkan CVS yaitu saat melihat layar, mata terus bergerak dari satu titik ke titik lainnya dan fokus untuk waktu yang lama.

Kegiatan tersebut membutuhkan kerja keras otot mata. Kemudian membaca huruf di layar komputer yang tanpa disadari memaksa mata untuk lebih fokus membacanya, karena huruf di komputer tidak sejelas di media cetak.

Lalu kedipan dan silau pada layar juga dapat meningkatkan beban kerja mata. Dan saat melihat layar gadget, frekuensi kedipan cenderung menurun, hal itu dapat mengeringkan mata.

"Apabila mata mengalami radiasi, upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan kacamata anti radiasi meskipun mata tidak menderita rabun agar nyaman saat melihat monitor, jika penggunaan kacamata masih belum bisa meredakan keluhan maka dianjurkan untuk visual training untuk melatih kerja otak dan mata secara efektif," sambung anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malang ini.

dr. Yuliono Trika mengatakan, meski keluhan radiasi mata atau CVS ini tidak berbahaya dan bersifat sementara. Namun keadaan itu dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan hambatan dalam pekerjaan sehari-hari.

Jika gejala CVS masih ada meskipun sudah tidak memakai gadget atau keluhan semakin memburuk, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk lebih lanjut dicari kemungkinan penyakit lain yang menyertai.

Ia juga memberikan tips untuk menghindari radiasi mata, berikut caranya.

Sesuaikan cahaya sekitar

Pastikan bahwa cahaya di lingkungan tidak terlalu terang atau terlalu gelap yakni dengn menghindari duduk langsung di samping jendela atau menghadap jauh dari jendela, karena akan mengganggu tampilan layar. Kemudian apabila matahari terlalu terang, tutuplah tirai. Lalu sesuaikan posisi layar untuk mengurangi pantulan cahaya dari jendela atau lampu. Dan sesuaikan posisi lampu meja agar tidak mengarah langsung ke mata.

Mengatur posisi meja

Sesuaikan posisi layar gadget agar pandangan mata langsung mengarah ke tengah layar dan berjarak 50 sampai 70 cm dari wajah. Jika menggunakan komputer dan buku, gunakan penyangga buku untuk meletakkan buku-buku agar sejajar dengan layar. Tujuannya adalah untuk mengurangi gerakan head down dan head-up berulang-ulang.

Gunakan tetes air mata buatan

Penggunan air mata buatan untuk membantu melembabkan mata dan dapat diberikan saat di depan gadget. Pastikan tetes mata yang digunakan aman dan diresepkan oleh dokter.

Sesering mungkin mengedipkan mata

Selama di depan gadget sebaiknya mengedipkan mata sesering mungkin untuk menjaga kelembaban. Melakukan rule 20-20-20, yaitu mengalihkan pandangan dari layar setiap 20 menit untuk menatap objek yang berjarak jauh (sekitar 20 kaki atau 6 meter) selama 20 detik. Dua puluh detik merupakan waktu yang dibutuhkan untuk otot mata relaksasi.

Koreksi kelainan pada mata

Jika terdapat keluhan mata rabun baik miopia (rabun jauh), hiperopia (rabun dekat), mata silindris (astigmatisme) atau presbiopia (presbyopia) sebaiknya segera memeriksakan ke dokter mata untuk mendapatkan koreksi kacamata yang tepat. Ukuran kacamata yang salah atau tidak tepat dapat memaksa mata, dan jika terdapat kelainan maka akan semakin memperparah keluhan radiasi mata atau CVS.

Ubah pengaturan pada layar

Atur tingkat terang, kontras, dan ukuran huruf sesuai dengan kenyamanan. Jika perlu, gunakan screen filter untuk mengurangi kilatan cahaya dari layar. 

Dosen Ilmu Kesehatan Mata FKIK UIN Maliki Malang ini juga mengatakan, Teknologi gadget adalah pisau bermata dua yang memberikan keuntungan dan kerugian termasuk munculnya sindrom baru yang disebut CVS. Sindrom ini tidak berbahaya tetapi dapat menutunkan produktifitas. 

"Mengubah dan mengatur pola dalam menggunakan gadget adalah solusi terpenting dalam menghindari CVS, bijaksanalah dalam menggunakan gadget untuk kesehatan mata kita," kata dr. Yuliono Trika Nur Hasan, SpM, Dosen Ilmu Kesehatan Mata FKIK UIN Maliki Malang ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES