Airlangga Hartarto: Politisi Golkar Bukan Orang Manja dan Gampang Merengek

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menegaskan jika politisi partai beringin bukan orang manja yang gampang merengek.

Demikian disampaikan Airlangga saat memberikan sambutan di acara Studium Generale, Angkatan Pertama Golkar Institute, di Jakarta, Jumat (12/2/2021).

Menurut Airlangga, bila diibaratkan, Golkar adalah sebuah perusahaan publik yang terbuka. Partai terbuka dengan para politisi yang lincah, tangguh, dan cerdas.

Airlangga kembali menegaskan, bahwa politisi Partai Golkar bukanlah orang-orang manja dan gampang merengek.

Jika diilustrasikan, bisa dikatakan, bahwa kader terbaik Golkar adalah tokoh-tokoh yang sanggup mengarungi badai dan gelombang setinggi apapun. "Di situlah letak kekuatan kita," tegasnya.

Menurut Airlangga, demokrasi Indonesia menjadi liat dan kenyal justru karena tipe pemimpin dan politisi semacam itu. Pandangan partai Golkar sendiri, tentang demokrasi Indonesia bersumber dari pengalaman kesejahteraannya sendiri.

Dari pengalaman ini, terang Airlangga, Golkar bisa memetik pelajaran berharga dan menyimpulkan bahwa demokrasi Indonesia akan bertahan lama. Jika pemerintah kuat, namun tetap toleran, tegas, tetapi adil dalam mengelola berbagai perbedaan yang ada.

"Selain mengawal demokrasi, tujuan strategis kita yang lain berada dalam rangka besarpembangunan Indonesia. Dalam hal ini, Partai Golkar telah mengukir pencapaian yang membesarkan hati," tuturnya.

Sebagai bukti capaian Partai Golkar, lanjut Airlangga, selama tiga dekade lebih, pembangunan pada era Orde Baru dimana kekuatan Beringin menjadi salah satu pilarnya. "Tingkat kesejahteraan rakyat meningkat dengan cepat," tuturnya.

Airlangga mengungkapkan Indonesia bergerak dari negara miskin pada akhir tahun 1960-an menjadi negara berpenghasilan menengah di pertengahan dekade 1990-an.

"Pencapaian seperti ini, oleh banyak lembaga internasional seperti Bank Dunia dan IMF dianggap sebagai salah satu cerita sukses di Asia dan di kalangan negara berkembang," ujarnya.

Sekarang dan di masa depan kata Airlangga, pencapaian besar semacam itu harus mampu direbut kembali. Karena tujuan besar bangsa ini, adalah bahwa pada tahun 2045, Indonesia sudah menjadi negara maju sepenuhnya.

"Jadi, dalam satu generasi lagi, saat republik genap berusia satu abad, kita berharap bahwa bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa maju lainnya, di Amerika, Eropa dan Asia. Baik dalam soal kesejahteraan, kualitas pendidikan, kedalaman industri, maupun teknologinya," harap dia.

Airlangga melanjutkan semua anak negeri ingin agar bangsa Indonesia merayakan 100 tahun proklamasi kelak dengan dada tegap dan penuh rasa syukur.

Pada saat itu, imbuh dia lagi, bangsa Indonesia akan membuktikan bahwa semua kerja keras dan pengorbanan, serta semua kreatifitas dan dedikasi yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia sejak awal kelahirannya memang membuahkan hasil yang nyata.

"Itulah cita-cita besar kita. Segenap kader dan pimpinan Golkar wajib memastikan bahwa cita-cita mulia ini memang mampu kita wujudkan menjadi kenyataan," tuturnya.

Karena itulah, Airlangga berpesan khususnya kepada kaum pemimpin muda, seperti para kader yang menjadi peserta dalam gelombang pertama Golkar Institute, bahwa bangsa Indonesia akan banyak berharap.

Menurutnya, Presiden Jokowi dan kaum pemimpin yang ada sekarang sedang menyiapkan pondasi yang lebih kokoh untuk selanjutnya diteruskan generasi kepemimpinan berikutnya.

"Dari satu generasi, ke generasi lainnya, kemajuan Indonesia harus terus berjalab semakin baik. Karena itu sesungguhnya dedikasi dan pengabdian kita kepada ibu pertiwi." tandas Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement