Peristiwa Daerah

BKSDA Pastikan Telur di Bantaran Bengawan Solo Lamongan Bukan Telur Buaya

Jumat, 12 Februari 2021 - 20:10 | 76.94k
Petugas BKSDA bersama Penjaga Reptil Kebun Binatang Maharani Lamongan, melakukan identifikasi di lokasi temuan telur, Desa Prijekngablak, Karanggeneng, Lamongan, Jumat (12/2/2021). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)
Petugas BKSDA bersama Penjaga Reptil Kebun Binatang Maharani Lamongan, melakukan identifikasi di lokasi temuan telur, Desa Prijekngablak, Karanggeneng, Lamongan, Jumat (12/2/2021). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Gresik memastikan bahwa puluhan telur yang ditemukan di bantaran sungai Bengawan Solo Dusun Klagen, Desa Prijekngablak, Kecamatan Karanggeneng Lamongan, Jawa Timur bukanlah telur buaya.

Kepastian tersebut didapat setelah petugas BKSDA bersama dua orang Penjaga Reptil Kebun Binatang Maharani Lamongan, melakukan identifikasi terhadap telur serta petunjuk lain yang ada di sekitar lokasi penemuan telur.

BKSDA-bersama-Penjaga-Reptil-Kebun-Binatang-Maharani-Lamongan-2.jpg

Agus Ariyanto, Kepala Resort Konservasi Wilayah  (RKW) Gresik X Lamongan menjelaskan, salah satu petunjuk yang menguatkan bahwa yang bertelur bukan buaya adalah dari ukuran jejak tapak kaki yang berada di sekitar lokasi.

"Untuk hasil kita pastikan bahwa itu adalah biawak bukan buaya. Karena dari ukuran jejak kaki sangat kecil, sekitar 13 senti meter," kata Agus, saat berada di lokasi penemuan telur, Jumat (12/2/2021).

Selain itu, ukuran lebar badan yang diukur dari sela tapak kaki kanan dan kiri juga terlalu kecil untuk seekor buaya yang bertelur.

"Ukuran badan hanya sekitar 21 senti meter. Itu sangat kecil untuk ukuran buaya yang sudah bertelur," tuturnya.

BKSDA-bersama-Penjaga-Reptil-Kebun-Binatang-Maharani-Lamongan-3.jpg

Agus menambahkan, bentuk dan letak sarang juga semakin memperkuat bahwa sarang yang ditemukan warga adalah sarang biawak.

"Kalau sarang buaya itu biasanya itu ada di semak-semak atau tempat yang rimbun, bukan tempat terbuka seperti ini dan gundukan tanahnya juga jauh lebih besar. Kemudian kita bisa lihat tadi di sekitar sarang banyak tanaman cabai dan tanaman cabai pun utuh tidak rusak. Sehingga kita pastikan bahwa itu telur biawak, bukan buaya. Karena kalau buaya pasti tanaman cabai itu sudah rusak terkena gerakan buaya," ujar Agus.

Sementara Penjaga Reptil Kebun Binatang Maharani, Sofyan menambahkan, dari segi ukuran dan tekstur cangkang telur juga semakin jelas bahwa telur tersebut merupakan telur biawak.

"Ini telur biawak, karena ini teksturnya halus dan agak lunak, kemudian ukurannya juga kurang besar untuk telur buaya. Kalau telur buaya itu cangkangnya keras dan kasar," kata Sofyan.

Dengan demikian, teka-teki puluhan telur yang ditemukan warga di bantaran Bengawan Solo Lamongan, Kamis (11/2/2021) tersebut telah berakhir dan dipastikan bahwa telur-telur tersebut bukanlah telur buaya, melainkan telur biawak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES