Gaya Hidup

Imlek di Tasikmalaya, Mendulang Cuan dari Kue Keranjang

Jumat, 12 Februari 2021 - 15:46 | 58.89k
Kue keranjang dikemas dengan keranjang bambu di Kota Tasikmalaya ( Foto : Harniwan Obech / Times Indonesia)
Kue keranjang dikemas dengan keranjang bambu di Kota Tasikmalaya ( Foto : Harniwan Obech / Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Kendati masih dalam situasi pandemi Covid-19, para perajin kue keranjang tetap laris menjual kudapan tersebut ke sejumlah pelanggan di Kota Tasikmalaya, terutama di momen Imlek tahun ini.

Kue keranjang khas Hari Raya Imlek yang disebut Nian Gao atau dalam dialek Hokkian adalah Ti Kwe ini bahkan tak hanya dibeli para keturunan Tiong Hoa. Banyak warga lain yang tidak merayakan tahun baru Imlek ini sengaja membelinya.

Hom Sen yang dikenal dengan sapaan Cecep, telah menggeluti produksi kue keranjang lebih dari setengah abad di Kota Tasikmalaya. Ia mengungkapkan, usahanya tersebut merupakan warisan dari sang nenek yang dimulai sekitar 70 tahun silam.

kue keranjang BHom Sen merapikan kue keranjang di toko yang ditempatinya sejak 60 tahun silam. ( Foto : Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

Bahkan hingga kini tokonya tak pernah pindah, menetap di Jalan Selakaso No 28 Kota Tasikmalaya. Setiap menjelang perayaan Imlek, Cecep mampu menghabiskan rata-rata 240 kue keranjang setiap hari.

"Meskipun banyak saingan, apalagi sekarang banyak yang kirim produk (serupa) dari daerah Sukabumi. Saya sudah punya pelanggan sendiri, mereka pelanggan lokal, bukan tamu. Malah sebagian bukan keturunan (Tiong Hoa)," ungkap Cecep kepada TIMES Indonesia, Jumat (12/2/2021).

Cecep menjelaskan, produknya tetap dicintai para pelanggan lantaran memiliki cita rasa yang khas. Kue produknya ini dibuat dari bahan-bahan alami, beras ketan dan gula aren lokal. "Tidak bau apek, meskipun disimpan selama setahun. Akan lebih enak kalau diolah lagi dengan cara digoreng," terang Cecep.

Lelaki berperawakan jangkung ini menambahkan, kue keranjang produknya dijual dengan dua varian kemasan. Ada yang kemasan satu kilogram dan setengah kilogram. Kemasan setengah kilogram dijual Rp17.500, sedangkan kemasan satu kilogram dijual Rp35.000 per buah.

kue keranjang CHom Sen melayani pelanggan kue keranjang (Foto : Harniwan Obech /TIMES Indonesia)

"Saya tidak menaikkan harga selama pandemi Covid-19, kalau dinaikkan kasihan pelanggan," ujarnya.

Salah seorang pelanggan kue keranjang, Esih (46) warga Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya mengaku sengaja membeli kue keranjang di Kota Tasikmalaya ini untuk berbagi di kampungnya. "Hampir setiap Imlek saya membeli kue keranjang, sekalian belanja ke pasar induk," ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES