Glutera News

9 Organ Tubuh yang Sangat Terdampak Virus Covid-19

Kamis, 11 Februari 2021 - 14:43 | 90.55k

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Virus Corona Covid-19 merupakan penyakit yang menginfeksi saluran pernapasan manusia, dan dapat menyerang siapapun dalam segala jenis usia. Ketika seseorang terjangkit, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laman resminya menyatakan, virus corona COVID-19 menyebar terutama melalui tetesan air liur atau keluar dari hidung ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, kontak fisik seperti jabat tangan, ciuman dan lainnya Tak hanya menyerang paru-paru virus ini ternyata berdampak ke banyak organ dalam tubuh.

WhatsApp Image 2021 02 11 at 14.39.04

Organ Tubuh yang Terdampak Covid-19

1. Paru-paru

Dari awal penyakit ini muncul, COVID-19 diketahui langsung menyerang organ paru. Hal ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang beraksi menyerang virus. Lalu secara tak sengaja, sistem kekebalan tubuh juga dapat menyerang organ paru.

WhatsApp Image 2021 02 11 at 14.39.04 (1)

2. Jantung dan Pembuluh Darah

Virus corona juga dapat menyerang organ jantung dan sel pembuluh darah. Bahkan, virus corona dapat bersembunyi di dalam sel pembuluh darah. Akibatnya, fungsi sel pembuluh darah yang diserang virus corona dapat terganggu.

3. Otak

Sampai saat ini belum ditemukan penelitian pasti yang menyatakan virus corona dapat merusak sistem saraf di otak. Namun, beberapa pasien ditemukan mengidap gejala delirium.
Gejala delirium sendiri merupakan gangguan kesadaran, kognitif (kemampuan berpikir), perhatian, dan persepsi akibat penyakit tertentu. 

WhatsApp Image 2021 02 11 at 14.39.03 (1)

4. Mata

Tidak hanya organ di dalam tubuh, beberapa pasien Covid-19 dilaporkan mengalami peradangan di lapisan mata dan kelopak mata. Kendati begitu, dampak virus corona terhadap mata masih butuh diteliti lebih lanjut.

5. Hidung

Covid-19 juga dapat menyerang saraf penciuman seseorang. Hal inilah yang membuat banyak pasien Covid-19 mengalami gangguan dalam mencium bau atau disebut sebagai anosmia.

6. Liver

Lebih dari 50 persen pasien Covid-19 ditemukan mengalami peningkatan konsentrasi enzim liver. Banyak faktor yang menyebabkan peningkatan enzim liver atau hati. Beberapa ahli menduga, peningkatan enzim disebabkan oleh penggunaan obat Covid-19 yang berdampak kepada sel liver.

WhatsApp Image 2021 02 11 at 14.39.03

7. Ginjal

Beberapa penelitian mengatakan Covid-19 dapat langsung menyerang sel ginjal. Tak hanya itu, adanya infeksi berat di seluruh tubuh diyakini menyebabkan pasokan nutrisi dan cairan ke ginjal berkurang hingga menyebabkan kondisi fatal.

8. Saluran Pencernaan

Sebanyak 20 persen pasien Covid-19 dilaporkan memiliki gejala diare. Hal ini juga didukung dari teori yang mengatakan virus corona dapat menginfeksi saluran pencernaan.

9. Kulit

Dampak Covid-19 yang menyerang kulit masih dalam tahap penelitian. Namun, beberapa pasien Covid-19 ditemukan mengalami gejala ruam merah, bentol, dan gatal di kulit.

Seberapa Penting Perawatan Setelah Sembuh dari Covid-19?

WhatsApp Image 2021 02 11 at 14.39.02

Infeksi Covid-19 dapat memengaruhi banyak organ dalam tubuh, mulai dari paru-paru, jantung, hingga ginjal. Sebagian orang bisa benar-benar langsung sembuh total setelah dinyatakan negatif Covid-19, tapi tidak sedikit yang masih merasakan efek jangka panjang dari infeksi virus ini. 

Banyak penyintas Covid-19 masih berjuang menghadapi gejala masalah kesehatan yang berkepanjangan, tak hanya satu-dua minggu tapi hingga berbulan-bulan meski dinyatakan telah sembuh dari infeksi. Masalah-masalah yang dikeluhkan di antaranya adalah kesulitan bernapas yang masih kerap terjadi, batuk, demam, sulit berkonsentrasi, mudah lelah, jantung berdebar-debar, hingga masalah pencernaan. 

WhatsApp Image 2021 02 11 at 14.39.02 (1)

Tapi pada kasus Covid-19, efek jangka panjang ini tidak hanya terjadi pada pasien dengan gejala berat saja. Mereka yang mengalami gejala ringan sampai orang tanpa gejala pun bisa mengalami efek jangka panjang usai terinfeksi virus SARS-CoV-2.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika (CDC) baru-baru ini mempelajari pasien Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit. Studi tersebut menemukan bahwa kondisi 1 dari 3 responden tidak kembali bugar seperti sebelum terinfeksi Covid-19 sampai 21 hari berlalu setelah terinfeksi. Sembuh dari infeksi Covid-19 dengan gejala parah adalah hal sulit, begitu pula pemulihannya. Oleh karena itu perawatan lebih lanjut setelah sembuh dari pandemi ini penting dilakukan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES