Politik

Apresiasi Sikap Oposisi PDIP Jember, Bupati Terpilih: Itu Niat Mulia

Rabu, 10 Februari 2021 - 23:01 | 67.48k
Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman, bupati-wabup Jember terpilih saat pengukuhan di DPRD Jember beberapa waktu lalu. (FOTO: Muhammad Faizin/TIMES Indonesia)
Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman, bupati-wabup Jember terpilih saat pengukuhan di DPRD Jember beberapa waktu lalu. (FOTO: Muhammad Faizin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Deklarasi PDIP Jember sebagai oposisi dalam pemerintahan di Kabupaten Jember, Jawa Timur disambut baik oleh Bupati Jember terpilih, Hendy Siswanto. Menurut Hendy, dalam sebuah pemerintahan di alam demokrasi, memang sangat membutuhkan peran oposisi. 

“Justru memang harus ada yang menjadi kontrol, untuk mengingatkan kita. Kontrol atau kritik itu ibarat makanan, harus ada yang mencicipi. Kalau ada kritik dan saran yang didasari dengan niat baik untuk membangun Jember, tentu akan kita pertimbangkan,” tutur Hendy saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Rabu (10/2/2021). 

Hendy-Siswanto-dan-Muhammad-Balya-Firjaun-Barlaman-2.jpgHendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman, bupati-wabup Jember usai coblosan beberapa waktu lalu. (FOTO: Muhammad Faizin/TIMES Indonesia)

Pilihan sikap politik PDIP Jember itu, juga dinilai Hendy akan menjadi pembelajaran politik yang baik bagi seluruh masyarakat.

Dia juga meyakini, pilihan PDIP untuk tidak merapat pada penguasa itu didasari oleh niatan yang baik. 

“Ini sebagai pembelajaran politik bagi masyarakat Jember. Terutama untuk diri saya pribadi yang masih belajar di dunia politik praktis. Saya yakin niat PDIP itu mulia sekali,” ujar pria yang belasan tahun mengabdi sebagai ASN di Kementerian Perhubungan ini. 

PDIP-Jember.jpgKonferensi pers yang digelar PDIP Jember dalam rangka menyatakan posisinya dalam pemerintahan yang baru di Jember. (FOTO: Muhammad Faizin/TIMES Indonesia)

Fungsi kontrol menurut Hendy tidak hanya perlu dijalankan oleh partai oposisi seperti PDIP.

“Tetapi juga elemen lain seperti LSM, media dan masyarakat umum,” lanjut alumnus Fakultas Teknik Universitas Moch Sroedji Jember ini. 

Hendy juga mengaku terbuka untuk berdialog menerima masukan dari seluruh kelompok.

“Kalau memang ada kontrol dan koreksi, kita harus cepat duduk bersama,” ucapnya. 

Persoalan utama di Jember yang harus dipecahkan saat ini adalah angka kemiskinan yang masih tinggi.

Selain itu, sengkarut birokrasi juga ingin segera diatasi Hendy dengan segera.

“Saya ingin Jember bisa normal sesuai aturan. Kita ingin membentuk Super-Team, bukan Superman. Kita harus cepat,” papar Hendy. 

Sebelumnya, PDIP Jember menegaskan posisinya sebagai oposisi dalam pemerintahan di Jember, Jawa Timur.

Meski demikian, PDIP menyatakan akan menjadi oposisi yang “baik”, yakni mendukung program pemerintah jika sesuai kepentingan rakyat. 

“Kami memang akan berada di luar pemerintahan, tetapi jangan diartikan akan selalu menghambat program bupati-wabup. Jika memang kebijakannya berpihak pada rakyat, terutama wong cilik, kami akan dukung. Tetapi jika merugikan rakyat, kami yang akan mengingatkan lebih dulu,” tutur Widarto, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPC PDIP Jember dalam jumpa pers yang digelar di kantor partai tersebut, Rabu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES