Peristiwa Daerah

PVMBG Bandung Tambah Dua Alat GPS untuk Pantau Gunung Raung

Rabu, 10 Februari 2021 - 15:11 | 41.12k
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo saat memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Raung (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo saat memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Raung (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Dua unit alat GPS atau Global Positioning System dipasang di lereng Gunung Raung. GPS tersebut berfungsi untuk pengamatan atau pemantauan deformasi gunung api.

"Pemasangan dilakukan pada Senin 8 Februari kemarin di dua titik. Satu di Silo Jember dan satu lagi di Sumberwringin Bondowoso," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo, kepada TIMESIndonesia Rabu (10/2/2021).

Gunung Raung 2

Mukijo mengatakan, GPS yang dipasang di lereng Gunung Raung tersebut berasal dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung.

GPS merupakan sistem satelit navigasi yang membantu menentukan posisi yang berbasis pada pengamatan satelit GPS. Cara kerjanya atau operasionalnya di gunung api, dengan survei GPS yakni menempatkannya pada titik yang ditetapkan koordinatnya dengan GPS.

Dengan penetapan titik secara akurat dan mempelajari pola dan kecepatan perubahan koordinat pada kecepatan perubahan koordinat di titik itu, maka karakteristik ground deformation pada tubuh gunung api dapat dihitung dan selanjutnya dipelajari.

Pemantauan deformasi dilakukan dengan menggunakan GPS secara episodik dan atau kontinyu.

"Kalau untuk total GPS yang terpasang untuk Gunung Raung ada lima unit. Dua diantaranya ada di Banyuwangi yakni di PPGA Raung dan di Glenmore, satu lagi ada di Jampit Bondowoso," ungkap Mukijo.

Selain pemasangan GPS, upaya pemantauan gunung setinggi 3332 mdpl itu juga menggunakan uji laboratorium terhadap debu vulkanik. PPGA Raung saat ini masih terus mengumpulkan sampel abu untuk diteliti.

"Saat ini masih terus kita kumpulkan, setelah itu kami kirim ke pusat untuk dianalisa. Kalau untuk keluarnya hasil uji lab kapan kami belum tahu, yang pasti penelitian itu tidak menjadi acuan dalam mengambil keputusan," tandas Mukijo.

Data PPGA Raung periode pengamatan pukul 06:00-12:00 Wib, asap kawah teramati berwarna kelabu dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal dengan tinggi 1000-2000 meter di atas puncak kawah.

Abu vulkanik mengarah ke timur dan terdengar suara gemuruh. Sedangkan kegempaan tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 3-24 mm (dominan 7 mm). Status Gunung Raung hingga saat ini masih level II (waspada). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES