Gaya Hidup

Jatuh Bangun Fifi Trisjanti Besarkan Matos Hingga Dihantam Pandemi Covid-19

Selasa, 09 Februari 2021 - 19:36 | 106.38k
Mall Director Matos, Fifi Trisjanti, mengenakan kebaya encim dan jarit bertema Imlek di venue Perayaan Imlek di Matos dengan protokol kesehatan, Selasa (9/2/2021). (FOTO: Matos for TIMES Indonesia)
Mall Director Matos, Fifi Trisjanti, mengenakan kebaya encim dan jarit bertema Imlek di venue Perayaan Imlek di Matos dengan protokol kesehatan, Selasa (9/2/2021). (FOTO: Matos for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Mall Director Malang Town Square (Matos), Fifi Trisjanti, mengawali kisahnya dengan satu tarikan napas. Kepada TIMES Indonesia, Selasa (9/2/2021), ia bercerita perjuangannya membesarkan Matos di tengah badai pandemi Covid-19.

Ia menyadari cobaan pandemi Covid-19 tidak hanya dirasakan oleh dirinya sendiri. Semua orang di Indonesia bahkan di seluruh dunia merasakan dampak dari pandemi Covid-19.

Mall-Director-Matos-2.jpgMalang Town Square (Matos) tampak dari depan didekorasi dengan tema Imlek 2021. (FOTO: Naufal Ardiansyah/ TIMES Indonesia)

"Berjuang setengah mati Mas. Mal sepi, lengang. Orang pasti punya kebutuhan tapi juga punya ketakutan. Apalagi banyak bencana alam," kata Fifi melalui sambungan telepon.

Menangis Lihat Toko Tutup

Kata perempuan kelahiran Sumenep, Madura itu, masyarakat kini banyak yang menahan diri mengeluarkan uangnya di saat pandemi Covid-19. Bukan karena tidak punya uang, tapi semua butuh cadangan materi karena tidak ada yang tahu sampai kapan pandemi akan berakhir.

Dalam kondisi seperti ini lah membuat Fifi Trisjanti tidak bisa tinggal diam. Dia mengaku telah mengatur pola manajemen mal agar tetap bertahan.

"Saya lihat toko-toko pada tutup. Kudu nangis Mas. Mereka ada pemasukan atau tidak, ya tetap mau tidak mau harus membayar karyawannya. Ada operasional yang harus dibayar, seperti listrik dan lain-lain," ungkapnya.

Jangan Takut ke Mal, Aman!

Di Matos sendiri, sebelum pandemi Covid-19 orang-orang pelaku UMKM berlomba-lomba ingin membuka toko. Tenant di Matos tercatat ada 800. Jika ditotal keseluruhan lebih 1000 karyawan yang bekerja di Matos.

Beragam jurus ia keluarkan. Mulai dari memastikan pengunjung bahwa Matos ketat menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Event-event digelar, namun tetap dibatasi agar tidak berkerumun.

Mall-Director-Matos-3.jpgMall Director Matos Fifi Trisjanti menyemangati tim yang sedang menyiapkan dekorasi Tahun Baru Imlek 2021. (FOTO: Matos for TIMES Indonesia)

"Kita tidak boleh tinggal diam. Customer datang aja enggak papa, yang penting protokol kesehatan dijaga. Kan banyak orang stress karena di rumah terus," bebernya.

Ia melaporkan, tingkat kunjungan di Matos menurun jika dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Selain Sabtu-Minggu, kunjungan Matos tidak sampai 50 persen.

"Kalau Sabtu-Minggu bisa 50 persen tapi ya belum pasti juga," imbuhnya.

Kondisi Tenant Nge-Drop

Sebanyak 800 tenant di Matos mengalami perubahan pola manajemen penjualan. Mulai pembatasan pengunjung yang masuk, dan sistem take away tentu membuat penurunan tingkat pengunjung.

Sirkulasi keuangan tenant juga mengalami problem. Karyawan yang dipekerjakan harus tetap digaji meski sehari kadang tidak ada pemasukan sama sekali.

"Ada yang sehari enggak dapat apa-apa. Ada juga yang hanya 50 ribu. Tapi ada juga yang 100 persen," jelasnya.

Fifi Trisjanti mengajak seluruh pelaku usaha untuk tegar menghadapi pandemi Covid-19. Kuncinya adalah berkolaborasi dan semua harus saling mendukung satu sama lain agar bangkit dari badai pandemi. Ia kembali menegaskan seluruh protokol kesehatan di Malang Town Square (Matos) telah dijalankan jadi masyarakat tidak perlu takut yang berlebihan. (*)

 

Caption foto 3:

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES