Peristiwa Nasional Vaksin Covid-19

Kenali Sejarah Vaksinasi, Dimulai dari Bekas Luka yang Dimasukkan ke Hidung

Selasa, 09 Februari 2021 - 16:43 | 30.88k
Metode vaksinasi pertama kali di dunia menggunakan tiupan pipa ke dalam hidung. (Foto: Tangkapan layar/VOA Indonesia)
Metode vaksinasi pertama kali di dunia menggunakan tiupan pipa ke dalam hidung. (Foto: Tangkapan layar/VOA Indonesia)
FOKUS

Vaksin Covid-19

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penemuan vaksin Covid-19 menjadi hal yang baik bagi kelangsungan hidup manusia hari ini. Namun, sudah tahukah Anda bagaimana sejarah awal penciptaan vaksin? Ternyata berikut ini metode vaksinasi dari waktu ke waktu.

Vaksin pertama kali di temukan saat wabah cacar melanda dunia sekitar tahun 1500-an. Kala itu metode pertama dilakukan dengan cara memasukkan keropeng atau bekas luka cacar ke dalam hidung agar tercipta kekebalan tubuh.

Vaksin-Pertama-2.jpgCacar sapi menular kepada manusia di lingkungan peternakan. (Foto: Tangkapan layar/VOA Indonesia)

Keropeng diambil dari orang yang terinfeksi cacar yang kemudian dicampur dengan ramuan herbal. Campuran keropeng dan ramuan herbal lalu diuap selama sebulan atau lebih, tujuannya untuk melemahkan virus.

Material dari ramuan ini kemudian ditiupkan melalui pipa ke hidung si pasien. Biasanya efek yang keluar yaitu pasien akan terinfeksi cacar ringan terlebih dahulu, sebelum kemudian sembuh dan akhirnya kebal seumur hidup.

Pada awal wabah, cacar dapat membunuh sekitar 20% - 30% penderita, namun setelah ditemukan metode vaksin dari bekas luka cacar, angka kematian dapat ditekan menjadi hanya 1% - 2%. Metode ini digunakan beberapa tempat di India, Afrika, hingga Turki.

Pada akhir tahun 1700an, metode yang lebih baru dikembangkan di Inggris oleh seorang dokter bernama Edward Jenner. Jenner menemukan kasus mirip cacar pada sapi yang menularkan para pekerja di peternakan, bedanya cacar ini gejalanya lebih ringan.

Vaksin-Covid.jpgVaksin Covid-19 yang hari ini dimasifkan untuk menghentikan wabah. (Foto: Adhitya Hendra/Times Indonesia)

Menariknya lagi, para pekerja yang terinfeksi cacar sapi ini jarang sekali tertular cacar manusia pada umumnya. Penasaran akan hal tersebut, Jenner melakukan eksperimen.

Ia menyuntikkan bisul cacar sapi kepada anak-anak dan para pekerja di peternakan. Tak disangka, metode ini ternyata behasil memunculkan kekebalan terhadap cacar. Di sini lah nama 'vaccination' tercetus, diambil dari bahasa latin vacca yang artinya sapi.

Vaksinasi akhirnya berhasil menghapus wabah cacar di dunia, seiring berkembangnya waktu mulai muncul varian vaksin untuk campak, gondok, tetanus, rabies, polio, ebola, dan sekarang vaksin Covid-19 yang pastinya proses vaksinasi hari sudah lebih aman dan higienis. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES